12 Penumpang Kapal Hilang di Sungai Kapuas Hulu

12 Penumpang Kapal Hilang di Sungai Kapuas Hulu, Sabtu (19/1/2019) pukul 20.00 WIB.

Editor: taryono
tribun kaltim
Ilustrasi - 12 Penumpang Kapal Hilang di Sungai Kapuas Hulu 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID , KAPUAS HULU - Awal tahun 2019, telah terjadi kecelakaan di Sungai, yaitu Kapal Motor Penyeberang yang sedang membawa sebanyak 24 orang penumpang karam, di wilayah Kecamatan Semitau, Sabtu (19/1/2019) pukul 20.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu Iptu Siko menjelaskan, kapal motor penyeberang yang karam tersebut dikemudikan oleh M Gunawan, membawa 24 orang penumpang dan sebanyak 9 unit kendaraan sepeda motor.

"Akibat musibah itu, 1 orang meninggal dunia, 11 orang selamat, dan 12 orang dinyatakan hilang, serta semua unit kendaraan ikut tenggelam bersama kapal," ungkapnya.

 

Masih dalam sepekan ini, musibah di perairan juga terjadi di wilayah Kapuas Hulu.

Sebanyak 12 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Sri Rezeki diduga menjadi korban keracunan zat kimia.

Satu di antaranya meninggal dunia, satu korban masih kritis dan 10 korban lainnya dalam perawatan intensif.

Penumpang yang merupakan karyawan sebuah perusahaan pupuk dan (ABK) Kapal Motor Sri Rezeki ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, di Dermaga CPO, Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (16/1/2019) pukul 07.00 WIB.

Satu korban yang dinyatakan meninggal dunia adalah Mursidi alias Kacong (30).

Hakim di Lampung Digerebek Bersama 2 Wanita, Rekaman Video Ungkap Kondisi Tubuhnya

Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko, mengatakan Mursidi alias Kacong merupakan warga Jalan Kom Yos Sudarso, Kompleks UK Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalbar.

"Dia bekerja sebagai buruh lepas di lokasi tersebut. Ciri-ciri korban, tinggi 160 cm, kulit hitam, rambut hitam pendek, dan memakai celana dalam warna biru. Ditemukan tanpa mengenakan baju," ujar Siko.

Siko menjelaskan, selain korban meninggal dunia ada juga korban selamat yakni Dandi (32), Uul (26), Johan (25), Ian (30), Akang (30), Budi (30), Mono (30), Heri (30), Arifin (30), Muklis, dan Asep.

"Mereka rata-rata warga Pontianak dan Kubu Raya. Satu orang korban yaitu Asep dalam kondisi kritis dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Sintang," katanya.

KRONOLOGI

Pada Rabu 16 Januari 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, saksi bernama Arifin berangkat menuju Kapal Motor yang terletak di Dermaga CPO Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau.

Setelah itu saksi melihat karyawan sebuah perusahaan pupuk dan ABK di dalam kapal motor.

Kemudian saksi masuk ke dalam kapal motor dan melihat karyawan pupuk pingsan, tidak sadarkan diri.

Bahkan ada yang sudah meninggal dunia dalam posisi terlungkup.

"Saksi membawa karyawan yang pingsan ke Puskesmas Semitau, untuk diberikan pertolongan. Atas peristiwa tersebut saksi melaporkan kejadian ke Polsek Semitau," katanya.

 TERJUNKAN TIM DVI POLRES

Kapolres Kapuas Hulu, AKBP R Siswo Handoyo, mengutus tim DVI dari Polres untuk melakukan olah TKP tempat kejadian keracunan zat kimia di dalam Kapal Motor Sri Rejeki.

"Ada 12 korban, 1 orang tewas dan 1 orang dengan kondisi koma hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Sintang," ujarnya kepada wartawan. 

Kapolres menjelaskan, korban semua adalah karyawan di pupuk dan ABK Kapal Motor Sri Rezeki.

"Kita harus mengetahui mengapa di dalam kapal motor itu ada zat kimia, sehingga memakan korban jiwa," ucapnya.

Adapun korban selamat dan sekarang dirawat di Puskesmas Kecamatan Semitau yakni, Dandi, Uul, Johan, Ian, Akang Budi, Mono, Heri, Arifin, dan Muklis.

Sedangkan Asep dengan kondisi kritis dirujuk ke rumah sakit Sintang. 

 "Sejauh ini kami sudah memeriksa sejumlah saksi, yang mengetahui pertama kejadian ini. Khusus korban yang meninggal dunia, masih menunggu keluarga korban dari Pontianak," katanya. 

(Tribunpontianak/Sahirul Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved