Dendam Karena Pernah Disantet, Tiga Pelaku Bakar 2 Pria dengan Tangan Terikat

Dendam Karena Pernah Disantet, Tiga Pelaku Bakar 2 Pria dengan Tangan Terikat

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Jenazah. 

Dendam Karena Pernah Disantet, Tiga Pelaku Bakar 2 Pria dengan Tangan Terikat

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pada Minggu (20/1/2019) dini hari, Nurul Huda dikejutkan dengan penemuan jasad 2 laki-laki di pekarangan depan rumahnya di Desa Jati Gunting, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Kedua jasad itu dalam kondisi terbakar, sementara kaki dan tangannya terikat.

Melihat ada jasad manusia terbakar, Nurul Huda dan beberapa tetangganya pun berupaya memadamkan api tersebut, dan mengadukan kejadian itu ke Polsek Wonorejo.

Informasi yang dihimpun dari Polda Jawa Timur, kedua jasad tersebut adalah Sya'roni (58) warga Desa Pajaran Kecamatan Rembang, dan Imam Sya'roni (70) warga Desa Selorentek Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan.

Mobil Suzuki Terbakar, Suami Lompat Keluar, Istri Terkurung dan Tewas

"Kedua pria yang terbakar itu adalah korban pembunuhan. 3 pelakunya sudah ditangkap," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Minggu malam.

Ketiga pelaku yang sudah diamankan adalah MD (59), NP (30), dan ZA (30).

Ketiganya adalah warga Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan.

Hasil pemeriksaan polisi kepada ketiga pelaku, aksi pembakaran korban dilakukan karena pelaku MD merasa sakit hati kepada kedua korban.

"MD mengaku pernah sakit karena mengaku telah disantet oleh kedua korban," terang Barung.

Motif lain kata dia saat ini masih terus didalami oleh Polres Pasuruan.

"Pemeriksaan masih terus dilalukan untuk mengungkap motif lainnya," jelas Barung.

Kronologi penangkapan

Satreskrim Polres Pasuruan akhirnya menangkap tiga orang yang diduga kuat terlibat atas kematian Sya'roni (60) warga Dusun Pejaten, Desa Pajaran, Kecamatan Rembang, dan Imam Sya'roni (70) warga Desa Selorentek, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.

Tiga orang yang diamankan polisi adalah M Dhofir (59) dan istrinya Nanik Purwanti (30), warga Dusun Sumber Gentong, Desa Jati Gunting, Kecamatan Wonorejo.

Satu tersangka lagi yang juga diamankan adalah Zainudin (30) warga Desa Wonosari, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Ketiganya diamankan setelah diduga kuat terlibat dalam pembunuhan terhadap dua korban yang ditemukan tewas mengenaskan di depan rumah Nurul Huda, Desa Jati Gunting, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Minggu (20/1/2018) pagi.

Dari ketiga tersangka, Korps Bhayangkara berhasil mengamankan barang bukti tiga sepeda motor masing-masing milik tersangka dan satunya milik korban tewas.

Polisi juga mengamankan tali tampar dan ban sepeda.

Ada juga botol aqua, pecahan botol beling dan tujuh handphone (Hp) dari berbagai merknya.

Kapolres Pasuruan AKBP Rizal Martomo menjelaskan, dalam pemeriksaan awal tersangka, terungkap ketiganya ini khususnya Dhofir dendam terhadap dua korbannya.

Dendamnya ini berkaitan dengan masa lalunya.

Kuat dugaannya, motifnya adalah Dhofir kesal karena pernah disantet sama kedua korban ini.

"Bagaimana detailnya kami masih kembangkan. Ini baru saja kami amankan para tersangkanya. Kami mohon waktu untuk bisa mencari tahu. Nanti kalau sudah ada hasil dari pemeriksaan akan kami sampaikan. Kalau perlu kami akan pers riliskan besok pagi," tutup mantan Kapolres Pasuruan Kota ini.

Tewas Mengenaskan

Sebelumnya, dua pria ditemukan tewas mengenaskan di depan rumah Nurul Huda, Desa Jati Gunting, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Minggu (20/1/2018) pagi.

Dua laki - laki itu ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.

Kaki dan tangannya terikat dan sekujur tubuhnya dalam kondisi terbakar.

Nurul Huda mengetahui pertama saat dirinya membuka pintu rumahnya. 

Ia melihat di depan bangunan rumahnya yang terbuat dari bambu itu ada benda besar.

"Saya tahunya kan pas Subuh itu ya. Masih gelap dan samar. Terus begitu saya dekati, ternyata itu manusia. Saya kaget karena tubuhnya terbakar semuanya. Gosong itu," aku dia.

Ia pun tidak mengetahui darimana asal dua laki-laki yang ditemukan di depan rumahnya itu.

Ia juga baru saja tahu kalau ternyata itu dua mayat yang kondisinya terikat.

"Saya minta tolong warga dan kami lihat bersama-sama. Begitu saya lihat bersama warga, kondisinya sudah mengenaskan. Kami juga sempat menyiram air ke tubuh mereka. Karena saat kami lihat masih sedikit keluar asapnya," akunya.

Sementara itu, Nurul Huda langsung melaporkan kejadian itu ke polisi. (surya/kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved