Tribun Lampung Timur
Pria di Lampung Timur Gorok Leher Istri yang Baru 5 Hari Dinikahinya
Junaidi (23) menggorok leher Alika Setia Puri (17) yang baru dinikahinya beberapa hari lalu, Minggu, 20 Januari 2019.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Pria di Lampung Timur Gorok Leher Istri yang Baru 5 Hari Dinikahinya
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Peristiwa menggegerkan terjadi di Desa Marandung Sari, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur.
Seorang suami tega membunuh istrinya dengan menggunakan badik hingga meregang nyawa.
Junaidi (23) menggorok leher Alika Setia Puri (17) yang baru dinikahinya beberapa hari lalu, Minggu, 20 Januari 2019.
• Wanita Ini Tewas Digorok, Anaknya Menghilang
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistyaningsih menjelaskan, tersangka pembunuhan sudah diamankan oleh anggota Polres Lampung Timur.
"Sudah ditangkap tidak lama dari kejadian," ungkap Sulis, Selasa, 22 Januari 2019.
Sulis menjelaskan, pasangan suami istri ini baru saja melangsungkan pernikahan lima hari yang lalu.
"Iya baru menikah. Itu pun awalnya pelaku berkilah tak membunuh," beber Sulis.
Namun, terus Sulis, setelah diperiksa, Junaidi mengaku tega membunuh istrinya sendiri lantaran kesal.
"Alasannya kesal setelah cekcok mulut," ungkapnya.
Adapun aksi sadis yang dilakukan Junaidi, beber Sulis, dilakukan di kamar.
"Jadi istrinya itu dibunuh dalam kamar, dan pertama kali ditemukan mertua dan adik ipar dalam kondisi bersimbah darah," terangnya.
Sulis menambahkan, kasus pembunuhan ini ditangani oleh Polres Lampung Timur.
"Pelaku masih diperiksa untuk mendalami motif sesungguhnya," tandasnya.
• Ditolak Berhubungan Badan, Pria Gangguan Jiwa Tusuk Istri Hingga Nyaris Tewas
Tusuk Istri Hingga Nyaris Tewas
Kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan suami terhadap istrinya juga terjadi di Kampung Mulyo Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Hendra (30) itu dipicu penolakan istrinya, Iis Nuryani (24), untuk berhubungan intim.
Hal itu diketahui dari pengakuan Hendra kepada polisi.
Dalam kasus ini, korban nyaris tewas setelah mengalami sejumlah luka akibat tusukan senjata tajam.
• Seusai Tusuk Istri Secara Membabi Buta, Pelaku Tulis Surat dan Mengaku Sangat Puas
Kapolsek Tulangbawang Tengah Kompol Zulfikar mengatakan, awalnya pelaku mengajak istrinya berhubungan badan, Selasa, 8 Januari 2019 sekitar pukul 22.30 WIB.
Namun, korban menolak. Pelaku pun marah.
”Pelaku emosi. Tapi penganiayaan tidak dilakukan saat itu juga. Pelaku menunggu istrinya terlelap tidur, baru ia melakukan penganiayaan dengan sebilah pisau dan golok yang diambilnya dari dapur sekitar pukul 01.30 WIB,” terang Zulfikar, Rabu, 9 Januari 2019.
Kapolsek mengatakan, pelaku diketahui pernah mengalami depresi dan gangguan jiwa.
Hal ini berdasarkan keterangan keluarga pelaku.
Terlebih, saat dilakukan interogasi oleh pihak kepolisian, pelaku sulit memberikan keterangan kepada penyidik.
"Pelaku sulit sekali memberikan keterangan. Keterangan keluarga pelaku, dia pernah terkena gangguan jiwa. Untuk memastikan ini, kami juga besok akan membawa pelaku ke RSJ (Provinsi Lampung) Kurungan Nyawa,” terangnya.
Seusai kejadian, lanjut Kapolsek, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna melakukan olah TKP dan mengejar pelaku.
Pelaku ditangkap aparat kepolisian sekitar pukul 06.00 WIB di semak-semak belakang Bank BRI Candra Mukti, Kecamatan Tulangbawang Tengah, sekitar 15 kilometer dari tempat kejadian.
”Kami buat dua tim. Satu tim melakukan olah TKP dan tim lainnya melakukan pengejaran. Hingga saat ini pelaku kami amankan di Mapolsek Tulangbawang Tengah,” tandasnya.
Sempat Tulis Surat
Hendra sempat melarikan diri ke pos satpam pabrik pengolahan tapioka milik Bumi Waras Group seusai menusuk istrinya dengan membabi buta.
Warga Kampung Mulyo Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat ini diduga melakukan percobaan pembunuhan terhadap Iis Nuryani (24), istrinya.
Daerah itu berada di perbatasan antara Kabupaten Tubaba dan Lampung Tengah.
Edi Sopyan, kakak kandung korban, mengatakan, seusai menusuk sang istri dengan menggunakan golok, Hendra kabur ke pos satpam yang lokasinya tepat berada di depan rumahnya.
"Dia sempat lari ke pos satpam sambil megang golok. Terus dia bilang sudah puas melakukan kekerasan kepada istrinya," kata Edi saat ditemui di RSUD Menggala, Rabu, 9 Januari 2019.
• Hanya Hal Sepele, Pria Ini Nekat Tusuk Istrinya 6 Kali
• Gara-gara Digigit Semut, Pria Gagal Cabuli Gadis 16 tahun
• Besi 4 Meter untuk Bangun Hotel Jatuh Timpa Dealer Mobil Honda di Lampung, Ada Juga Kunci Pas
Edi mengungkapkan, di tempat kejadian perkara ditemukan sepucuk surat yang ditulis pelaku.
Dalam surat itu, pelaku mencurahkan rasa puasnya lantaran melakukan kekerasan dan percobaan pembunuhan kepada istrinya.
"Ada surat ditemukan di meja, yang intinya (isi surat) dia (pelaku) merasa puas telah melakukan percobaan pembunuhan. Di surat itu juga tertulis jika dia bukan bandar narkoba, tapi hanya menghirup lem," papar Edi.
Brigpol Soni dari Unit Identifikasi Polres Tulangbawang menerangkan, dari hasil identifikasi polisi, diketahui bahwa korban mengalami beberapa luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.
"Luka di beberapa bagian, seperti perut, lengan, hidung, kepala belakang, tangan, dan beberapa bagian lain," kata Soni di RSUD Menggala.
Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi mengutarakan, saat ini pelaku telah diamankan di Polsek Tulangbawang Tengah.
Syaiful mengatakan, peristiwa tersebut bukan aksi pembunuhan, melainkan penganiayaan berat yang masuk kategori kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Bukan kejadian pembunuhan, namun penganiayaan berat atau KDRT suami terhadap istri. Pelaku sudah diamankan dan dilaksanakan penangkapan. Sekarang masih proses periksa di Polsek TbT," terang Syaiful.
Dia menegaskan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
"Tersangka diduga ada penyakit gangguan jiwa," tandas Kapolres.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kampung Mulyo Asri Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, nyaris merenggut korban jiwa.
Iis Suryani nyaris meregang nyawa akibat luka sabetan senjata tajam.
Pelakunya adalah Hendra, suaminya sendiri, Rabu, 9 Januari 2019sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibatnya, korban menderita beberapa luka dan kini mendapat perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala, Tulangbawang.
Wahyuni, ibu korban, menceritakan, peristiwa itu diketahui sekitar pukul 01.00 dini hari.
• Aniaya Istri, Petani Tambak Ditangkap Polisi
• Ahok Bebas dari Penjara Kamis 24 Januari 2019, Bilang Bisa Jadi Saat Ditanya Nikah 15 Februari 2019
• Napi Paksa Istri Intimi Ayah Kandung, Teman, dan Anak Suaminya di Lampung, Videonya Lalu Disebar
Ketika itu, Salman, ayah korban, baru saja pulang dari bertugas sebagai satpam di perusahaan tapioka di Mulyo Asri.
Kebetulan, rumah korban berada tepat di depan pabrik tapioka tempat Salman bekerja.
"Suami saya pulang dari pos. Kemudian mampir ke rumah anak saya karena melihat pintu depan terbuka," terang Wahyuni kepada Tribun di RSUD Menggala, Rabu siang.
Menurut Wahyuni, ketika masuk ke dalam rumah, Salman terperanjat melihat anaknya telah terkapar bersimbah darah di depan TV .
"Suami saya melihat anak sudah terkapar di depan TV. Kemudian menjerit. Saya dengar suara jeritan itu karena posisi rumah saya berada di belakang rumah anak saya," terang Wahyuni.
Ketika itu, Salman, Wahyuni, dan tetangga lainnya tidak bisa berbuat banyak lantaran mengira Iis telah meninggal dunia.
"Saya sangka anaknya sudah meninggal, karena sudah banyak darah. Nggak lama, anak saya ini kebangun dan manggil papah," beber Wahyuni.
Seketika itu, mereka pun langsung mengangkat tubuh Iis dan membawa ke Puskesmas Mulyo Asri.
"Sejam kemudian, sekitar jam 2.45 WIB, dia dirujuk ke RSUD dari puskesmas. Saya nggak tau ada berapa luka tusukan senjata tajam. Tadi barusan dioperasi," papar Wahyuni.
Pihak keluarga menduga pelaku merupakan suami korban.
Dilihat dari riwayatnya, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa akibat pengaruh narkoba.
"Si Hendra ini (suami korban) memang suka sakau. Dia ini nganggur. Dulu pernah direhabilitasi 10 hari di RSJ," ujarnya.
Saat tiba di RSUD Menggala, di perut korban masih tertancap pisau dapur.
"Ditusuk dengan pisau dapur. Pisau dicabut, mata pisau tinggal. Gagangnya bisa dicabut. Tadi habis operasi nyabut pisau itu. Alhamdulillah, anak saya masih sadar sekarang," tandasnya. (*)