Karni Ilyas Ungkap Sosok yang Selalu Hadir di ILC TV One tapi Tak Pernah Bicara

Karni Ilyas Ungkap Sosok yang Selalu Hadir di ILC TV One tapi Tak Pernah Bicara

Penulis: taryono | Editor: taryono
twitter
Karni Ilyas Ungkap Sosok yang Selalu Hadir di ILC TV One tapi Tak Pernah Bicara 

"Apa dasarnya? Saya kira ada tiga dasar, yang pertama kalau tadi Pak Effendi Gazali mengutip dari salah satu survei media," lanjut Fadli Zon.

"Saya kutip saja hasil survei dari ILC sendiri gitu ya, yang jumlah voters-nya itu 24.416, dengan pertanyaan ini dan jawaban dari netizen itu 89 persen untuk 02, 11 persen untuk 01. Mudah-mudahan ini bukan hoaks karena ini dilaksanakan oleh Twitternya ILC."

 Kasus Video Ayah Kandung Intimi Putrinya di Lampung, Terungkap Peran Suami Perintahkan Hidden Camera

"Jauh banget ini bedanya, dari sisi indikator sederhana itu polling dan di beberapa polling-polling yang lain itu 02 itu menang, Prabowo-Sandi itu menang dengan telak lagi menangnya," kata Fadli Zon menambahkan.

Pernyataan Fadli Zon itu kemudian mendapat pertanyaan dari pembawa acara Karni Ilyas.

Karni Ilyas menanyakan, apa yang menjadi validitas polling lewat Twitter.

"Tunggu dulu-tunggu dulu validitas soal polling lewat Twitter atau media sosial itu sejauh apa," tanya Karni Ilyas memotong omongan Fadli Zon.

"Kalau validitas itu bisa diuji, saya kira kalau yang memilih Prabowo-Sandi biasanya itu organik, sementara yang di sana belum tentu bisa robot juga. Tapi kalau dari Prabowo-Sandi biasanya organik orangnya, bisa dicek. Ada bot atau bukan, kalau kita enggak pakai bot langsung organik orang-orangnya," jawab Fadli Zon.

 Daftar Nama Jenderal Polisi yang Dipromosikan dan Dimutasi

"Indikator kedua adalah kejelasan narasi, ini kan narasi kemarin itu adalah tentang hukum, HAM, terorisme, korupsi jelas itu."

"Saya kira Pak Prabowo-Sandiaga Uno menjabarkan tema-tema itu lebih mendalam, menyinggung substansi-substansi dengan pendekatan satu premis yang menurut saya sangat jelas."

"Bahwa pendekatan mereka adalah strukturalis, di dalam melihat persoalan-persoalan hukum, HAM, terorisme, dan korupsi, langsung melihat ke akarnya," kata Fadli Zon.

Lebih lanjut, Fadli Zon mengungkapkan indikator ketiga adalah kekompakan.

Dalam indikator ini, dirinya membandingkan kekompakan kubu Jokowi dengan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Saya kira disitu bisa dilihat bagaimana Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno ini berbagi kesempatan, kemudian saling komplementer, ada chemistry di antara keduanya yang bisa menjadi dwi tunggal."

"Jadi cawapres itu bukan pajangan, dan bukan pula pelengkap penderita, dan bukan juga ban serep."

"Ini menurut saya jelas disitu, dalam hal ini Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno itu komplementer, satu sama lain sama menunjang, saling menjadi kekuatan dan menjadi dwi tunggal dan kelihatan rileks," ungkap Fadli Zon.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved