Tak Senang Ditegur Saat Hajatan, Remaja 12 Tahun Ini Tikam Saudaranya Sendiri hingga Tewas

Ada berita heboh datang dari Sulawesi Utara terkait kasus penikaman yang menewaskan Novel Kalengkongan (32) pekan lalu.

Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Pembunuhan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ada berita heboh datang dari Sulawesi Utara terkait kasus penikaman yang menewaskan Novel Kalengkongan (32), warga Kabupaten Minahasa Utara (Minut), pada pekan lalu.

Sebab, tersangka kasus pembunuhan yang berinisal H ternyata masih sangat belia yakni berusia 12 tahun.

Peristiwa tersebut terjadi saat hajatan di rumah Odon Longdong, Kepala Jaga 7.

Peristiwa berawal saat hajatan muda-mudi.

Tersangka H mengendarai sepeda motor dan membuat keributan dengan membunyikan mesin motor dengan cara menggas motor keras-keras di depan acara.

Kepala sekolah tempat pelaku belajar, Agustin Manua mengungkapkan, H sudah tak masuk kelas selama semester berjalan ini.

"Kalau ia (H) seperti anak-anak yang lain. Ia banyak duduk di kelas," kata pada Rabu (23/1/2019)

Kepsek hanya mengetahui tipikal utama H, itu pun sudah ditanyakannya pada para guru-guru yang lain.

"Dia tidak mau diganggu. Kalau nakal sih, sama seperti anak yang lain," katanya.

Ia mengatakan, H cepat emosi jika ada orang memandangnya. H akan cepat naik pitam.

"Ada yang beri nasihat, kenapa harus marah kalau dipandang seperti itu," kata Kepsek lagi.

Wanita Asal Indonesia Tusuk Majikannya di Australia, Kini Dipenjara dan Kakinya Patah

Kronologi

Kapolsek Dimembe AKP Fenti Kawulur mengatakan, saat kejadian tersangka datang dengan mengendarai sepeda motor dan membuat keributan dengan membunyikan mesin motor di depan acara.

Pemilik hajatan pun menegur tersangka atas aksinya itu.

Tersangka membangkang, korban pun menegurnya bahkan menampar pipi tersangka

Pemilik hajatan itu lalu menyuruhnya pulang.

Tersangka pulang dan mengambil pisau yang ada di tas kakaknya lalu kembali.

Tersangka mendapati korban Novel berada di samping mobil sedang buang air kecil.

Ia pun langsung mendatangi dan menikam korban lalu kabur.

Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke puskesmas.

Korban dirujuk ke RSUD Walanda Maramis Airmadidi, Minahasa Utara pada Kamis pukul 23.30 WITA.

Korban dibolehkan pulang setelah mendapat penanganan, pada Jumat (18/01/2019), pukul 04.00 WITA.

Namun kemudian, korban mengeluhkan sakit perut disertai muntah-muntah pada pukul 07.30 WITA.

Pria Selamatkan Diri ke Kantor Polisi Usai Ditusuk Gara-gara Utang

Keluarga pun kembali membawanya ke RSUD Walanda Maramis.

Namun korban meninggal dunia pada pukul 19.30 WITA.

Jenazah korban Novel sudah dimakamkan, pada Senin (21/1/2019).

Ibadah pemakaman dihadiri ratusan orang, musik bambu mengiringi kepergian Novel

Kerabat korban yang sudah dari tadi berada di dalam ruangan berdesakan ingin melihat terakhir kali jenazah Novel Kalengkongan.

Mereka seolah tidak mengizinkan peti tertutup, semuanya berteriak sambil air mata jatuh ketika beberapa pemuda yang merupakan teman dekat korban yang memberi diri bertugas untuk memikul dan menutup peti tersebut.

Tangis pun tak bisa dihentikan, saat peti diarak ke kereta pengiringan, terlihat ayah korban sampai di usung dua orang karena sudah tak mampu berjalan di belakang peti, dengan tangis.

"Adoh kasiang, tape anak" hanya itu kata yang terucap berulang sampai ke tempat pemakaman.

s
Suasana pemakaman jenazah Novel Kalengkongan, korban penikaman bocah 12 tahun di Warukupas (TRIBUNMANADO/DEDY MANLESU)

Ditolak Berhubungan Badan, Pria Gangguan Jiwa Tusuk Istri Hingga Nyaris Tewas

Keterangan Polisi

Kapolsek Dimembe AKP Fenti Kawulur mengatakan, korban masih tergolong kerabat dengan tersangka.

Sebelum peristiwa tersebut, korban sudah beberapa kali menegur H.

"Korban sudah sering menegur tersangka untuk menyuruh pulang, selayaknya orangtua kepada anak-anak, karena ternyata masih terikat saudara dengan mama tersangka," terang Fenti.

Kapolsek menduga, karena tidak senang ditegur, tersangka melakukan penikaman tersebut.

Kapolres membeberkan bahwa ternyata H sudah pernah terlibat kasus pelecehan seksual kepada gadis di bawah umur.

"Setelah kita gali ternyata anak ini sudah pernah terlibat kasus pelecehan kepada anak di bawah umur, jadi track record-nya memang sudah nakal," ujarnya.

Ditambah lagi tersangka sering bergaul dengan anak-anak putus sekolah dan anak nakal sehingga sudah tidak takut untuk membawa senjata tajam.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih memperhatikan anak-anak, jangan ada lagi yang membawa senjata tajam berkeliaran dan masih berada di luar rumah sudah larut malam," ujarnya. 

(*)

Artikel ini sudah tayang di TribunManado.com dengan judul : Bocah 12 Tahun Lakukan Pembunuhan di Minut, Kepsek dan Polisi Ungkap Kelakuan Siswa Kelas 5 SD itu

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved