Gadis Lulusan SMP Ngaku Mahasiswi Kedokteran, Bawa Kabur Motor dan Gelang Seorang Perawat
Saat ini sudah banyak kasus penipuan atau kejahatan yang dilakukan teman yang dikenal lewat media sosial (medsos), namun belum buat masyarakat sadar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Saat ini sudah banyak kasus penipuan atau kejahatan yang dilakukan oleh teman yang dikenal lewat media sosial (medsos), namun belum membuat masyarakat sadar.
Hal itu juga seperti yang dialami Rina B (25), seorang perawat di rumah sakit swasta di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Perempuan asal Desa Jambewangi, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar ini tertipu oleh seorang gadis lulusan SMP yang dikenalnya lewat facebook dan mengaku sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran dari perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya.
• Dukun Habisi 2 Santri di Pasuruan Gara-gara Penipuan Umrah, Korban Diracun Lalu Dibakar
Akibatnya, korban kini harus berurusan dengan leasing karena BPKB sepeda motornya, dan gelangnya 10 gram digadaikan oleh pelaku. BPKB motor digadaikan Rp 8 juta, sedang gelangnya hanya digadaikan Rp 1 juta.
Untuk meyakinkan korban, pelaku menyaru sebagai mahasiswi kedokteran di sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya. Akibatnya, korban percaya meski baru dikenalnya lewat FB.
"Katanya, mereka sudah sekitar empat bulan berkenalan di FB. Puncaknya, pelaku mengaku akan magang di Rumah Sakit Mardi Waluya (Kota Blitar), sebagai calon dokter," ujarnya.
Mungkin merasa sudah akrab di FB, apalagi mengaku tak punya keluarga atau kenalan di Blitar, sehingga korban tak keberatan saat pelaku minta izin menginap beberapa malam di rumahnya selama belum dapat kos.
Tepat Senin (22/9/2018) malam, pelaku datang ke di rumah korban, dengan naik ojek. Namun, ia bilang ke korban, kalau diantarkan temannya, yang katanya juga sama-sama akan magang.
• Korban Dugaan Penipuan Travel Umrah Terkatung-katung 14 Hari di Jakarta
Tanpa curiga dengan rencana jahat pelaku, korban dengan senang hati menerimanya.
Oleh korban, pelaku sudah disediakan kamar tidur sendiri.
Keesokan harinya, Selasa (23/9/2018) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, pelaku pamit kalau akan berangkat magang hari kedua, di RS Mardi Waluya.
Rupanya, pelaku sudah ada yang menjemputnya.
Yakni, tukang ojek, yang mengantar korban saat datang kemarin di rumah korban.
Sore harinya atau pukul 15.00 WIB, korban kembali datang.
Entah pergi ke mana seharian itu, namun pelaku bersikap tak mencurigakan.
Hari itu, korban kembali menginap, bahkan sebelum tidur, mereka terlibat ngobrol akrab.
"Ya, maklum saja karena mereka sudah akrab facebook, sehingga nggak canggung begitu ketemu," ungkapnya.
Di hari kedua atau Rabu (24/9/2018) pagi atau pukul 05.00 WIB, pelaku sudah bangun, dan langsung mandi.
• Kasus Penipuan Berkedok Umrah, Pemkot Segera Evaluasi Perizinan Penyedia Layanan di Metro
Usai mandi, ia membantu korban di dapur. Setelah sarapannya siap, korban pamit mandi.
Nah, di saat korban mandi itu, pelaku menyelinap ke kamar korban. Yang kian memudahkan aksi pelaku, saat itu korban tinggal sendirian.
Katanya, suaminya lagi kerja ke luar kota. Akhirnya, barang berharga korban diembatnya, seperti KTP, kartu keluarga (KK), BPKB sepeda motor Honda Vario tahun 2018, dan gelang 10 gram.
"KTP diambil dari dompet korban. Sedang, KK, BPKB diambil dari lemari. Sementara, gelangnya diambil dari meja rias," tuturnya.
Meski usianya baru 19 tahun, namun aksi pelaku itu terbilang lumayan profesional.
Sebab, usai beraksi, dia tak menunjukkan sikap gugup saat sarapan bareng dengan korban.
Kebetulan, pagi itu korban libur, sehingga pelaku meminjam sepeda motor korban. Katanya, itu dipakai buat mencari kos.
Begitu sepeda motor korban dipinjamnya, pelaku bukan mencari kos, namun langsung ke leasing, yang ada di Kecamatan Wlingi.
"Karena KTP dan KK korban sudah dibawa pelaku, sehingga pihak leasing tak curiga. Apalagi, di STNK dan BPKB itu, sepeda motor itu juga atas nama korban," ungkapnya.
Oleh leasing, BPKB sepeda motor korban itu di-ACC Rp 8 juta.
Namun, karena bukan pemilik langsung yang menggadaikannya, sehingga pihak leasing harus mengambil gambar pelaku.
Sehabis dapat uang Rp 8 juta, pelaku giliran menggadaikan gelang korban dan laku Rp 1 juta. Itu digadaikan di leasing, yang beda dengan BPKB sepeda motor.
Begitu mengantongi uang Rp 9 juta, pelaku balik ke rumah korban. Kepada korban, ia mengaku belum dapat kos karena mendadak ditelepon dari pihak RS kalau ada orang yang akan dioperasi dan dirinya harus buru-buru berangkat.
"Akhirnya, pelaku pamitan dan malah diantar korban ke jalan raya untuk naik bus. Pelaku juga membawa tasnya, yang berisi tiga stel pakaiannya," paparnya.
• Kasus Penipuan Umrah Mirip First Travel Terjadi di Kota Metro, Korban Ramai-ramai Lapor Polisi
Sore harinya, pelaku mengirim WA ke korban kalau dirinya tak pulang. Alasannya, tidur di rumah temannya dan sekalian mencari kos.
Mulai saat itu, pelaku sudah tak menghubungi korban dan sampai akhirnya atau delapan hari kemudian, datang pihak leasing ke rumah korban.
Intinya, korban diberi tahu kalau BPKB sepeda motornya digadaikan dan uangnya Rp 8 juta sudah cair. Termasuk, pemberitahuan soal angsuran tiap bulan berapa.
Belum hilang kagetnya, pihak leasing menunjukkan foto orang yang menggadaikannya itu. Itu tak lain adalah gadis baru yang ditolong dengan tidur di rumahnya dua malam kemarin.
Akhirnya, korban menelponnya, namun HP pelaku mati. Karena merasa jadi korban pencurian, korban lapor ke Polsek Selopuro.
Kepada petugas, pelaku mengaku uang Rp 9 juta yang didapatnya saat itu dari menggadaikan motor dan gelang sudah habis untuk foya-foya.
Bahkan, hasil penyelidikan petugas, dia bukan mahasiswa kedokteran seperti pengakuannya. Tetapi hanya luluasan SMP dan kerjanya serabutan.
"Itu masih akan kami kembangkan, apakah ada kasus serupa yang pernaah dilakukan pelaku. Terus, dari mana ia bisa melakukan modus seperti itu, apalagi sampai berani menginap di rumah calon korbannya sebelum beraksi," pungkas Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridha.
(Imam Taufiq)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Lulus SMP Ngaku Mahasiswa Kedokteran PTN Surabaya, Gadis ini Mudah Gadaikan Motor dan Gelang Perawat