Empat Orang Satu Keluarga Tewas Saling Berpelukan di Kasur, Tertimpa Longsor di Buleleng Bali

Empat Orang Satu Keluarga Tewas Saling Berpelukan di Kasur, Tertimpa Longsor di Buleleng Bali

Tribun Bali / Ratu Ayu Astri Desiani
Kondisi rumah Ketut Budi Kace yang rusak akibat tertimpa reruntuhan longsor di Buleleng, Bali, Selasa (29/1/2019) 

Mereka menemukan posisi ke empat jenazah saling berpelukan, berada di atas kasur, tertimpa tanah, dinding batako, pohon jeruk, dan senderan rumah.

"Anak saya (Ketut Budi Kace) posisinya memeluk anak perempuannya (Putu Rikasih), istrinya ( Luh Sentiani) posisinya memeluk anak laki-lakinya (Kadek Sutama,red). Semuanya masih di atas ranjang," ungkap Dania lirih. 

Bila tidak ada halangan, ke empat jenazah akan di makamkan, setra Desa Pakraman Mengening, pada Rabu (30/1/2019). 

Berita terbaru banjir dan longsor di Sulsel

Update dampak banjir dan tanah longsor Sulawesi Selatan per 27 Januari 2019, korban meninggal dunia bertambah menjadi 68 orang.
Update dampak banjir dan tanah longsor Sulawesi Selatan per 27 Januari 2019, korban meninggal dunia bertambah menjadi 68 orang. (Capture BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) melaporkan bahwa banjir dan longsor di Sulawesi Selatan, telah menyebabkan 68 orang meninggal dunia, dan 7 orang dilaporkan hilang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/1/2019), menyebutkan, selain korban meninggal dan hilang, sebanyak 47 orang mengalami luka dan 6.757 orang mengungsi.

Menurut Sutopo, kerusakan fisik akibat banjir dan longsor meliputi 550 unit rumah.

Dari jumlah tersebut, 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, dan 5 tertimbun.

Kemudian, sebanyak 5.198 unit rumah terendam dan 16,2 kilometer jalan terdampak bencana.

Selain itu, 13.326 hektar sawah, 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah ikut terdampak.

Sutopo mengatakan, penanganan darurat bencana banjir, longsor, dan puting beliung yang melanda wilayah Sulawesi Selatan, masih terus dilakukan hingga saat ini.

Meski banjir sudah surut, ribuan warga masih berada di pengungsian karena kondisi rumah rusak dan penuh lumpur.

"Beberapa warga merasa lebih aman di pengungsian karena trauma dengan banjir dan longsor," kata Sutopo.

Hingga saat ini, tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu, Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Adapun, daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros, dan Wajo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved