Link Live Streaming Mata Najwa Malam Ini Bahas 'Politik Sarung Ma'ruf Amin'
Link Live Streaming Mata Najwa Malam Ini Jam 20.00 WIB Bahas 'Politik Sarung Ma'ruf Amin'
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Link Live Streaming Trans 7 Mata Najwa tayang Rabu 30 Januari 2019 .
klik di sini untuk nonton live streaming
Acara Mata Najwa tayang Rabu 30 Januari 2019 bahas tema 'Politik Sarung Ma'ruf Amin' di Trans 7 pukul 20.00 WIB.
Acara yang dipandu Najwa Shihab akan mendengar jawaban berbagai pertanyaan sebagai berikut ini seperti dilansir akun twitter Mata Najwa, Selasa 29 Januari 2019.
1. Apa jawaban Ma’ruf Amin merespon elektabilitas dari berbagai lembaga survei jelang Pilpres 2019?
2. Bagaimana Ma’ruf Amin berbagi peran dengan Capres Jokowi untuk merayu suara pemilih?
• Ancam Pakai Sajam Pria 30 Tahun Perkosa Pemandu Lagu
• Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo, Berikut Hasil Penilaian dari 11 Aspek
3. Bagaimana kandidat nomor urut 01 mengukur kekuatan lawan? Apa saja strategi yang dimainkan pasangan Jokowi ini dalam sisa waktu jelang Pilpres 2019?
4. Bagaimana Ma'ruf Amin tanggapi beragam kritik? Apa tanggapan cawapres 01 ini atas pro kontra yang muncul?
Ma'ruf Amin lahir di Kresek, Tangerang, pada 11 Maret 1943.
Pria berumur 75 tahun ini diumumkan sebagai calon Wakil Presiden Indonesia pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, mendampingi petahana Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Agustus 2018.
Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin diperbincangkan karena tak banyak bicara di debat capres perdana,
Ia berdalih tak mau berbalapan bicara dengan Joko Widodo saat debat berlangsung.
Selain itu, ia menyatakan tinggal menyetujui penjelasan presiden saat debat berlangsung.
• Viral Video Petugas SPBU Ditampar Sopir Mobil Gegara Premium Habis
• Pemblokiran Jalan Urai Benang Kusut Masalah Pembebasan Lahan JTTS di Lampung Selatan
Mantan Rais Aam PBNU itu menjelaskan dirinya tak ingin terjadi 'saur manuk' atau seperti burung yang saling sahut menyahut dengan Jokowi saat debat berlangsung.
Cari Data
"Kalau sudah dijelaskan oleh presiden, ya saya tinggal menyetujui, mendukung, jangan sampai seperti orang balapan ngomong, kaya saur manuk," kata Ma'ruf saat ditemui di kediaman pribadinya, Menteng, Jakarta, Jumat (18/1).
Ia menyatakan sudah seharusnya Jokowi lebih dominan dalam debat tersebut karena statusnya sebagai presiden petahana yang memahami seluk beluk kinerja pemerintahannya selama ini.
Terlebih lagi, kata dia, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kerap kali mengkritik kinerja pemerintahan Jokowi dalam debat tersebut.
"Tentu yang lebih paham dan lebih menguasai yang menjawab adalah Pak Jokowi, karana itu menyangkut kinerjanya, kalau saya yang menjawab kan jadi tidak tepat gitu loh, karena kan saya tidak mengalami," kata dia.
Melihat hal itu, Ma'ruf mengaku pembagian porsi pembicaraan antara dirinya dan Jokowi dalam debat itu sudah tepat.
Ia mengatakan pembagian porsi lebih banyak untuk menjawab soal penanggulangan terorisme.
"Dan memang porsi yang diberikan itu tentang terorisme, walaupun saya ngomong soal lain, ada soal difabel, disabilitas juga soal reformasi hukum dengan penataan regulasi. Tapi memang porsi saya bagaimana mengatasi terorisme ke depan, saya kira itu," kata dia.
Selain itu, Ma'ruf mengatakan dirinya belum ada persiapan khusus untuk menghadapi debat putaran ketiga yang akan digelar pada 17 Maret mendatang.
Diketahui, debat putaran ketiga akan mempertemukan masing-masing cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno untuk mengadu gagasan soal pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan serta sosial dan kebudayaan.
Saat ini Ma'ruf baru mengumpulkan sedikit demi sedikit materi topik terkait untuk menghadapi debat putaran ketiga tersebut.
"Sekarang ini tahapnya tentu mengumpulkan bahan, itu kan juga tentu yang akan diserang juga kebijakan yang sudah berjalan, yang saya tidak ikut. Tapi kan saya harus bisa menjelaskan karena itu saya mengumpulkan data," kata dia.
Meski begitu, Ma'ruf masih menunggu kisi-kisi pertanyaan yang akan dikeluarkan oleh KPU di debat putaran ketiga nantinya.
Ia pun mengatakan saat ini masih dalam proses evaluasi debat putaran pertama yang baru digelar tadi malam.
"Kalau secara umum sudah, tapi kan kita akan terkait dengan pertanyaan yang dibuat oleh KPU, kita sekarang itu sifatnya kan evaluasi, kemungkinannya ini ini ini," kata dia. (*)