Mahasiswa Anak Tentara Tewas Dianiaya Gara-gara Tak Pakai Helm, Sang Ayah Ungkap Pelukan Terakhir

Mahasiswa Anak Tentara Tewas Dianiaya Gara-gara Tak Pakai Helm, Sang Ayah Ungkap Pelukan Terakhir

(darul/tribun-timur.com)
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo, saat merilis kasus pembunuhan Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Kota Makassar. 

Mahasiswa Anak Tentara Tewas Dianiaya Gara-gara Tak Pakai Helm, Sang Ayah Ungkap Pelukan Terakhir

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKASSAR - Hanya gara-gara helm, Muh. Rusdi (21) tega menganiaya hingga mengakibatkan juniornya, Aldama (19) meninggal dunia.

Akibatnya  Aldama Putra, taruna di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Kota Makassar meninggal, Minggu (3/2/19).

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, hasil pemeriksaan pelaku menganiaya karena pelanggaran tidak pakai helm.

"Pelaku memanggil korban, diarahkan ke salah satu kamar senior. Disitulah terjadi penganiayaan," kata Kombes Wahyu di Mapolrestabes, Selasa (5/2/2019) sore.

Della Perez Dipanggil Polisi Kasus Prostitusi Online, Terungkap 6 Fakta yang Mengejutkan Keluarga

Akibat perbuatan Rusdi menganiaya Aldama dengan cara memukul di bagian dada dan tubuh. 

Aldama, putra sulung dari Pelda Daniel itu meninggal dunia.

Pihak penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar pun menetapkan Muh. Rusdi tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal.

Kata Wahyu, sejauh ini pihaknya telah memeriksa 22 saksi, yakni senior dan teman seangkatan almarhum di kampus ATKP Makassar.

"Jadi sampai sekarang ini kami sudah periksa 22 saksi, pemeriksaannya dari malam kejadian sampai pagi tadi, dan ditetapkan satu tersangka," jelas Wahyu.

Senior Aldama Putra, tersangka Muh. Rusdi diancam dengan pasal 351 ayat 3. Ancaman hukuman penjara 5 tahun dan selambatnya, maksimal 15 tahun.

Kenang Sang Ayah

Suasana duka menyelimuti kediaman Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pangkolan (19), di Jl Leo Watimena 4, No 5 kompleks Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Selasa (5/2/2019) malam.

Sejumlah kerabat almarhum dari taruna ATKP datang melayat.

"Ini banyak teman-temannya yang datang melayat," kata ayah Almada, Pelda Daniel dikonfirmasi via telepon selularnya.

Suasana duka menyelimuti kediaman Almada Putra Pengkolan (19) Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Jl Leo Watimena 4, No 5 kompleks Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Selasa (5/2/2019) malam.
Suasana duka menyelimuti kediaman Almada Putra Pengkolan (19) Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Jl Leo Watimena 4, No 5 kompleks Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin, Selasa (5/2/2019) malam. (muslimin emba/tribun-timur.com)

Rencananya, jenazah Taruna Tingkat I ATKP itu dimakamkan di pekuburan umum Parangalla.

"Rencana besok habis kebaktian jam 9 pagi dibawa ke pekuburan umum Parangalla," kata Daniel.

Daniel mengaku tidak menyangka, putra semata wayangnya itu pergi begitu cepat di usia yang begitu muda.

Sebelum Aldama dianiaya seniornya dan meninggal dunia, Daniel mengaku sempat berolahraga bersama anaknya itu.

"Tidak ada firasat sama sekali, paginya itu hari Minggu, saya olahraga bersama terus saya antar ke kampusnya.

Dia (Almada) salaman sama saya, pelukan sama saya, hormat patah-patah ke saya, ternyata itu penghormatan terakhir dia ke saya," kenang Daniel dengan nada sedih.

Di mata Daniel, putranya adalah sosok yang ramah dan sopan terhadap orangtua dan sesamanya.

"Ramah anak saya itu pak, sopan, tidak tahu kalau di belakang kami, tapi kami selama ini didik dia (Aldama) sopan, dan teman tarunanya juga boleh ditanya, seperti apa anak saya itu," tutur Daniel.

Terkait kasus kematian Aldama, Polrestabes Makassar menetapkan satu tersangka, Muh Rusdi (21), yang merupakan senior korban di ATKP.

Muh Rusdi disangka melakukan penganiayaan terhadap Aldama yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved