Pemuda Asal Lampung Banting Motor Saat Ditilang, Alasan Mengapa Emosi Bisa Berujung Destruktif

Pemuda Asal Lampung Banting Motor Saat Ditilang, Alasan Mengapa Emosi Bisa Berujung Destruktif

Editor: Reny Fitriani
Istimewa
Adi Saputra, pengendara motor yang menolak ditilang mengamuk di depan Bripka Oky di Jalan Letnan Soetopo, BSD Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (7/2/2019). 

Hening juga mengatakan, jika ia dalam lingkungan keluarga tidak mengalami ketenangan jiwa, ia akan mencari ketenangan ke grup/teman-teman terdekatnya.

Pria Asal Lampung yang Rusak Motornya Saat Ditilang Tanggapi Bullyan Netizen

"Grup adalah kontribusi terbesar saat ini, pembentukan karakter positif atau negatif, karena sangat besar pengaruhnya dalam membentuk jati diri," ujar Hening.

Hal yang dikhawatirkan adalah pihak pria terjerumus dalam grup yang membentuk karakter negatif, akibatnya kemampuan mengontrol emosi semakin berkurang.

"Pengontrolan emosi menjadi lepas di mana ada sesuatu yang menyinggung harga diri dan perasaannya, maka ia berani melakukan hal-hal destruktif. Contohnya, membakar dan merusak motor atau benda-benda lainnya, bahkan bisa membunuh manusia," ujar Hening.

Hening menungkapkan, solusi yang dapat dilakukan jika ada orang terdekat yang sulit mengontrol emosi, yakni terjalinnya kerja sama antara keluarga inti, pihak sekolah/intuisi pendidikan, masyarakat luas, dan pemerintah.

Tak hanya itu, Hening mengatakan bahwa untuk mengenali kesadaran emosi dalam diri kita, yakni mengenali agama lebih awal tentang perilaku baik dan buruk, nilai dan norma dalam kehidupan.

"Kedua aspek tersebut berkaitan dengan hati nurani manusia yang notabene sebagai filter perbuatan sikap serta perilaku kita," ujar Hening.

Minta Maaf Sambil Nangis

Pria asal Lampung itu kini mendekam di balik jeruji setelah disangkakan pasal berlapis hingga penadahan.

Adi akhirnya minta maaf atas aksinya tersebut.

Mengenakan seragam tahanan warna oranye, Adi meminta maaf di hadapan pihak kepolisian dan awak media di Mapolres Tangsel, Serpong, Jumat (8/2/2019).

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu, saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada kepolisian atas perbuatan saya yang tidak terpuji."

"Saya khilaf, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," kata Adi sesenggukan.

"Saya berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menegur saya."

"Sehingga, saya lebih baik dalam berkendara dan mematuhi lalu lintas."

Halaman
1234
Sumber: Intisari Online
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved