Pria Minahasa Makan Durian lalu Berhubungan Intim, Kejang-kejang Kemudian Meninggal

Pria Minahasa Makan Durian lalu Berhubungan Intim, Kejang-kejang Kemudian Meninggal

Editor: taryono
TribunWow.com/Octavia Monica P
ilustrasi-Pria Minahasa Makan Durian lalu Berhubungan Intim, Kejang-kejang Kemudian Meninggal 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nasib tragis dialami warga Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (7/2/2019).

Pria bernama Sandi (26) tewas usia berhubungan badan dengan pacarnya di kosan  Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat

Berdasarkan keterangan sang pacar TL (24), Sandi sempat makan durian, minum kopi, dan meminum hemaviton sesaat sebelumnya.

Kapolres Minahasa AKBP Denny Situmorang mengatakan, anggotanya dari Reskrim Unit Satu bersama Unit Identifikasi di bawah pimpinan Kanit SPKT Ipda Noufie Massie, tiba di lokasi kejadian setelah mendapat laporan kasus tersebut.

Denny mengatakan, saat anggotanya tiba di lokasi, korban sudah tidak sadarkan diri di kamar indekos.

Sebelum Ditahan, Mandala Shoji Sampaikan Pesan Menyentuh untuk 3 Anaknya

Tak Perlu Resah, Istri yang Cerewet Justru Bisa jadi Berkah bagi Kesehatan Pria

Live Streaming RCTI Manchester City vs Chelsea Minggu 10 Februari 2019 Kick Off Pukul 23.00 WIB

Meski Harga Tiket Pesawat Naik, Warga Bandar Lampung Ini Tetap Pilih Naik Pesawat. Ini Alasannya

Deretan Meme Kocak Pemuda Asal Lampung Rusak Motor Saat Ditilang Polisi

"Selanjutnya, lelaki tersebut dibawa ke Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano, dan setelah dilakukan pemeriksaan yang mana lelaki tersebut sudah meninggal dunia," ujar Denny.

Berdasarkan keterangan pacar korban, lanjut Denny, awalnya pada Rabu (6/2/2019) sekitar pukul 19.00 Wita, setelah mengikuti pelatihan statistik di sebuah hotel di Manado, pacar korban bersama korban singgah di kampung dan makan durian dan minum kopi.

"Kemudian sekitar pukul 22.00 Wita, ketika sampai di tempat kos, di Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, korban minum minuman hemaviton, dan pada pukul 23.00 Wita, keduanya sempat berhubungan intim," kata Kapolres.

Selanjutnya, korban memberitahukan jika ia sudah lelah.

Kemudian korban tidur sambil buka baju.

"Sekitar pukul 01.00 Wita, korban kejang-kejang dan dibangunkan pacarnya dengan cara menggoyang-goyang tubuh korban. Namun, tidak bangun," kata Denny.

"TL melihat korban sudah membiru, dan membangunkan tetangga sebelah kamar kos untuk minta pertolongan," tambah Denny.

Denny menyatakan, tindakan kepolisian yang diambil adalah berkoordinasi dengan RS Sam Ratulangi Tondano.

"Hasilnya bahwa pada pukul 02.30 Wita korban tiba di rumah sakit sudah meninggal, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata dia.

Pihaknya menyebut, keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban.

"Selanjutnya, Reskrim Unit Satu bersama Unit Identifikasi melakukan olah TKP di kamar kos," ujar dia. (*)


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved