Tribun Bandar Lampung
Pria Asal Gedong Meneng Gantung Diri dengan Seprai Biru, Ini Permintaan Terakhirnya pada Sang Ayah!
Mulyadi, pria pengangguran warga Jalan Yulius Usman, Gang H Amin, Gedung Meneng Baru, Rajabasa, Bandar Lampung, bunuh diri menggunakan sprei biru.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mulyadi, pria pengangguran warga Jalan Yulius Usman, Gang H Amin, Gedung Meneng Baru, Rajabasa, Bandar Lampung, bunuh diri dengan menggunakan sprei biru di kamarnya.
Abu Hani, ayah dari Mulyadi saat ditemui Tribun Lampung di rumahnya, Minggu (18/2/2019) mengatakan, kalau ia tak menyangka anak bungsunya pergi untuk selamanya dengan cara bunuh diri.
Apalagi tidak ada firasat apapun yang dialaminya sebagai orangtua.
• Brigadir Asep Sufriana Tak Menyangka Senpinya Dipakai Bripka Kristian untuk Bunuh Diri
Namun Abu Hani mengaku, tadi malam anaknya sempat memberinya pesan.
Mulyadi, kata Abu Hani, ingin pakaiannya dilipat dengan rapih dan dikumpulkan.
Dan ia tak menyangka siang harinya, anak bungsunya meninggal dunia bunuh diri.
"Semalam itu saya dan ibunya diminta melipatkan pakaiannya untuk dibagikan kepada orang lain," katanya
Makanya ia mengaku terkejut saat pulang dari masjid usai salat Zuhur, Mulyadi sudah ditemukan menggantung diri di pojokan kamar.
Apalagi kata Abu Hani, tadi pagi pada pukul 06.30 wib, Mulyadi masih terlihat ceria dan minum kopi di depan rumah.
"Tapi tadi bada Zuhur dibangunkan ibunya kok gak nyaut-nyaut dan seketika melihat anaknya ini telah menggantung di atas celah genteng dengan sprei biru," katanya
• Bunuh Diri karena Dilarang Suami Main Facebook, Wanita Cantik Ini Bikin Status Terakhir di WhatsApp
Saat ini jenazah Mulyadi sedang diotopsi pihak kepolisian dan direncanakan akan dimakamkan setelah proses otopsi selesai.
Lisnaini, kakak pertama korban mengaku, sekitar sebulan lalu adiknya ini ingin menikah dengan seorang janda.
"Jadi sebulan lalu dia itu ngocehnya sama saya bilang mau nikah dengan janda. Saya tanya dong, apa ada duit? Saya anggap itu hanya becanda saja," katanya.
Lalu adiknya ini juga mau pergi ke Palembang untuk merantau, tapi lagi-lagi dirinya menanyakan apakah ada uang untuk merantau.