Pernah Tinggal di Panti Asuhan, Kisah Pahit Hidup Jemi Ngadiono Pendiri Komunitas 1000 Guru

Jemi Ngadiono, pendiri komunitas 1000 guru, memiliki pengalaman pahit saat masih kecil.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: wakos reza gautama
ISTIMEWA
Jemi Ngadiono, pendiri komunitas 1000 guru 

Foto-foto itu diambil Jemi saat Jemi mendatangi pedalaman untuk mengajar sekaligus bekerja untuk membuat video yang dilakukannya sejak tahun 2008.

Jemi akhirnya berhasil merekrut 3 orang.

Kemudian berhasil merekrut 7 orang.

Seiring berjalannya waktu jumlah yang direkrut terus bertambah.

Bahkan menurut Jemi sekarang banyak yang ingin direkrut, sehingga harus ada seleksi

Komunitas 1000 Guru saat ini memiliki 40 regional di seluruh Indonesia.

Setiap regional masing-masing merekrut 30 volunteer setiap bulan untuk diajak mengajar di sekolah pedalaman yang ada di masing-masing regional.

Semua volunteer menurut Jemi wajib membayar.

Untuk Lampung, bayarnya Rp 300-400 ribu, sudah dapat akomodasi, transportasi, t-shirt, dan donasi untuk anak-anak.

Dinas Sosial Kota Metro Salurkan Bantuan ke 30 Kelompok Usaha Bersama

Selama mengajar anak-anak dengan volunteer banyak pengalaman yang tidak bisa dilupakan Jemi

Seperti tiga tahun lalu Jemi bersama 39 orang volunteer datang ke Pulau Tegal untuk mengajar anak-anak di sana.

Pulau Tegal merupakan daerah pertama di Lampung yang didatangi Jemi untuk mengajar.

Pulau Tegal dipilih Jemi karena disana merupakan daerah terisolir.

Tidak ada listrik sehingga saat malam daerah itu benar-benar gelap gulita, tidak ada tempat yang memadai untuk MCK, bahkan untuk buang air besar saja dilakukan di semak-semak atau di tanah.

Sekolah disana hanya berupa satu ruangan kecil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved