Tribun Bandar Lampung
Fasilitas Rumah Singgah Pasien Miskin di Bandar Lampung, Ada TV Hingga Mesin Cuci
Fasilitas Rumah Singgah Pasien Miskin di Bandar Lampung, Ada TV Hingga Mesin Cuci
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tempat itu dikenal dengan nama Rumah Singgah Peduli Cabang Lampung dengan slogan "We Care, We Do, We Share".
Para pasien yang tinggal di rumah ini merupakan pasien yang sedang menunggu jadwal seperti checkup ataupun terapi di beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Bandar Lampung, seperti Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Rumah Sakit Bintang Amin, dan lainnya.
Ketika melongok ke dalam rumah singgah tersebut akan merasakan layaknya rumah hunian biasa dan terasa nyaman dengan beragam fasilitas mulai kamar tidur, kamar mandi, dapur lengkap peralatan masak, dan tempat jemuran pakaian.
• Dengan Kondisi Memprihatinkan, Dua Bocah yang Ditinggal Ayah Ibu Itu Dibawa ke Rumah Singgah
Fasilitas pendukung lainnya mulai dari mesin cuci, kulkas, televisi, bahkan hingga CCTV sebagai perlindungan keamanan.

Terdapat juga dua unit mobil ambulance yang disediakan untuk antar jemput pasien yang mengalami keadaan darurat.
Wagirin (32), asal Desa Limus, Kecamatan Pematang Sawah, Tanggamus, mengaku sudah tinggal di Rumah Singgah selama enam hari.
"Ya dari hari Selasa (19/2) lalu tinggal di sini soalnya mau pulang sangat jauh. Jalan mau menuju ke kampung terputus karena harus naik perahu dari pantai Kota Agung dan harus menempuh selama tiga jam untuk sampai ke rumah," tuturnya.
Wagirin mengalami luka bakar akibat terkena setrum pada bagian lengan sebelah kanannya saat di rumah orangtuanya.
Ia mengaku sudah sebanyak tiga kali menjalani operasi di Rumah Sakit Bintang Amin.
"Sekarang ini lagi nunggu jadwal terapi dan keputusan dokter besok untuk jadwalnya," katanya.
Oleh karenanya, ia sudah jauh-jauh hari datang ke Bandar Lampung dan memanfaatkan fasilitas layanan Rumah Singgah Peduli Cabang Lampung.
"Ya kita kan kurang mampu makanya kita tinggal di sini. Dan Alhamdulillah terbantu sekali karena fasilitas kan lengkap dan tidak dipungut biaya untuk tinggal di sini," paparnya.
Pendamping pasien, Wayan Suanda (53), warga Rumbia, Lampung Tengah, menuturkan, dirinya sengaja mampir untuk bermalam di Rumah Singgah karena mengantarkan anak ketiganya, Nyoman Ayu Nuryani (11), yang mengalami kelainan darah yang sudah berjalan lima tahun.
"Saya tadinya maunya chekcup. Tahu-tahu disuruh menginap. Lalu mampir ke Rumah Singgah sini. Supaya pas ketemu dokter. Jadi saya ke sini hari Senin (18/2) lalu dan ketemu dokter hari Selasa (19/2). Makanya menginap dulu ke Rumah Singgah," paparnya.
"Wah banyak sekali manfaat adanya Rumah Singgah ini karena lebih memberikan kenyamanan dan meringankan beban biaya. Kadang-kadang ada bantuan baju yang layak pakai," katanya.