Tribun Bandar Lampung
Fasilitas Rumah Singgah Pasien Miskin di Bandar Lampung, Ada TV Hingga Mesin Cuci
Fasilitas Rumah Singgah Pasien Miskin di Bandar Lampung, Ada TV Hingga Mesin Cuci
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Markus Hernan (48), warga Way Kanan, menyatakan, hampir dua bulan tinggal di Rumah Singgah menemani istrinya, Veronika Retnowati (48), yang mengalami kista.
Ia mengatakan dengan tinggal di Rumah Singgah tentunya meringankan beban karena lebih menghemat biaya dan menghemat makan di sini karena rumah singgah membantu untuk pasien.
"Ya kalau bantuan tidur di sini dan numpang di sini bantu iuran saja Rp 10 ribu untuk makan dan gak ada tarikan lain-lain. Di sini untuk fasilitas nyaman di tempat sini dan bagus semua," tukasnya.
Een, koordinator Rumah Singgah Cabang Lampung, menuturkan, kehadiran Rumah Singgah berawal dari Komunitas Peduli Generasi Lampung tahun 2010.
Kemudian membentuk Rumah Singgah pada tahun 2012 di Bandar Lampung.
"Di Jakarta ada tiga (Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan), lalu Lampung, Bandung, Surabaya dan Bali," katanya.
Firmansyah adalah ketua Yayasan Peduli Generasi Lampung yang menaungi Rumah Singgah.
Sedangkan Komunitas Peduli Generasi Lampung dipimpin Ncep.
Kehadiran Rumah Singgah khususnya diperuntukkan bagi pasien BPJS kelas 3 yang berasal dari luar kota Bandar Lampung yang sedang berobat jalan di rumah sakit.
"Kita di sini ada kebijakan memang khusus untuk pasien kategori kurang mampu. Jadi yang bisa tinggal harus pasien yang harus ada pendamping. Kita gak bisa terima pasien yang tanpa pendamping dengan maksimal dua orang pendamping," jelasnya.
Adapun syarat bisa tinggal di sana yaitu melampirkan fotokopi KTP, KK, BPJS, dan surat keterangan rujukan dari puskes setempat atau rumah sakit kalau memang yang berobat jalan. (*)