Banjir di Tulangbawang
Kekesalan Bupati Winarti Saat Tahu Tim Medis Tidak Siaga di Posko Banjir
Pasalnya, saat itu Winarti mendapat laporan dari warga yang menyebut tim medis tidak standby 24 jam di posko.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kekesalan Bupati Winarti Saat Tahu Tim Medis Tidak Siaga di Posko Banjir
Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnaen
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MENGGALA - Bupati Tulangbawang Winarti tak bisa menutupi kekesalannya saat meninjau posko banjir di Kampung Palembang, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala, Rabu, 27 Februari 2019.
Dalam sidak tersebut, Winarti berang kepada tim medis di posko tanggap darurat banjir.
Pasalnya, saat itu Winarti mendapat laporan dari warga yang menyebut tim medis tidak standby 24 jam di posko.
• Tinjau Lokasi Banjir, Bupati Winarti Ditodong Bangun Tanggul
Diceritakan bahwa beberapa hari lalu ada seorang ibu membawa anaknya ke posko medis sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu, tidak ada petugas yang bersiaga di posko medis.
Mendapati laporan itu, Bupati Winarti langsung berang.
Ia mengancam membebastugaskan tim medis yang bertugas di posko banjir.
"Tim medis harus siaga 24 jam. Kalau memang tidak sanggup, ngomong. Nanti saya bebas tugaskan. Mana ini kepala puskesnya?" kata Winarti dengan nada tinggi.
Winarti pun meminta ada laporan setiap hari dari tim medis yang bersiaga di posko tanggap darurat banjir.
"Mulai sekarang harus bekerja sif. Saya minta laporan dan fotonya setiap hari. Kirim langsung ke saya," tegas Winarti.
Dalam kesempatan itu, Winarti menyalurkan bantuan berupa beras dan sembako untuk warga korban banjir.
• Dengan Dalih Donasi Korban Banjir, Oknum Warga Pungli Sopir di Jalinsum Menggala
'Ditodong' Tanggul
Bupati Tulangbawang Winarti "ditodong" membangun tanggul saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala, Rabu, 27 Februari 2019.
Saat tiba di lokasi, Winarti langsung berdialog dengan warga.
Di hadapan warga, Winarti memastikan banjir tersebut merupakan kiriman dari Way Rarem, Lampung Utara.
"Ini banjir kiriman Way Rarem. Setiap musim hujan air naik," kata Winarti.
Kepada warga, Winarti melarang anak-anak bermain di lokasi banjir.
Ini untuk mencegah adanya korban jiwa akibat tenggelam terseret arus.
"Nggak boleh rekreasi ke lokasi banjir. Anak-anak nggak boleh main ke lokasi banjir. Paham ya, Ibu-ibu," kata Winarti.
Dalam kesempatan itu, warga meminta bupati untuk segera membangun tanggul demi mencegah terjadinya banjir kembali.
Siagakan Perahu Karet
Sebelumnya Bupati Tulangbawang Winarti menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyiagakan perahu karet di wilayah Kampung Bugis, Kecamatan Menggala yang terkena banjir.
Ini sebagai upaya pencegahan dan penyelamatan korban yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Tulangbawang.
Di kampung nelayan yang berada persis di bantaran Sungai Tulangbawang itu, nyaris 100 rumah yang terendam.
Sejauh ini, luapan air setinggi lutut orang dewasa.
• Rumah Dikepung Banjir, Pensiunan Jenderal Ikut Jebol Siring
• Banjir Tak Kunjung Surut, BPBD Bandar Lampung Sedot Air Pakai Pompa
"Tadi sudah saya perintahkan dinas terkait untuk menyiapkan perahu karet. Kasihan anak-anak mau sekolah basah. Juga kalau ada warga yang mau evakuasi barang-barang mereka," kata Winarti saat meninjau Kampung Bugis, Kamis, 21 Februari 2019.
Selain menyiapkan perahu karet, Pemkab Tuba juga akan mendirikan posko kesehatan bagian warga.
"Untuk yang lain-lain nanti sembari berjalan. Prinsipnya kita siagakan langkah antisipasi," papar Winarti.
Kepada warga, Winarti meminta agar saat evakuasi nanti lebih mengutamakan membawa surat-surat berharga.
"Nanti surat-surat berharga lebih diutamakan saat evakuasi ya," kata Winarti kepada salah seorang warga. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/winarti-tinjau-banjir-di-menggala-2.jpg)