Cerita Milenial Lampung Berlatih Renang Sejak SD dan Tuai Banyak Prestasi
Para milenial Bandar Lampung memiliki beragam cerita awal ketertarikan menggeluti olahraga renang.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: martin tobing
Ajeng menyampaikan, atlet renang pasti menguasai semua gaya. Spesialisasinya gaya kupu-kupu dan punggung.
Terkait kejuaraan pernah diikuti, pertama kali kelas 3 SD. Total kejuaraan yang diikuti sudah tidak terhitung karena banyak dan Setiap ikut lomba pasti dapat juara.
"Jadi kalau disebutkan bingung mau sebutkan yang mana, karena kalau ikut kebanyakan malah di tingkat nasional dibanding daerahnya".
"Karena zaman aku jadi atlet jarang banget ada kejuaraan di Lampung. Paling cuma seleksi aja buat Kejurnas dan seleksi buat pertandingan nasional," kata Ajeng
• Tips Aman Bawa Anak ke Kolam Renang
Menurutnya, hampir semua kejuaraan diikuti berkesan.
Tapi yang bergengsi PON 2008 di Kalimantan Timur.
Ia mendapat medali perunggu nomor 50 meter gaya punggung dan Porwil 2007 di Medan ajeng dapat satu emas, enam perak, dan tiga perunggu. Lalu Porwil 2015 di Bangka Belitung dapat satu emas, satu perak, dan dua perunggu.
Sekarang Ajeng sudah tidak latihan rutin dan memilih menjadi pelatih renang sejak 2015.
• Liburan ke Pulau Umang Pesawaran Serasa di Private Island
Hal yang memacunya menjadi pelatih karena ingin menciptakan atlet renang Lampung berprestasi di nasional maupun internasional lebih hebat dari apa yang pernah diraihnya.
Ia saat ini melatih usia Sekolah Dasar hingga kuliah. Menurutnya, banyak keseruan menjadi pelatih.
Diantaranya harus tahu karakter anak didik satu persatu.
"Tiap anak beda tingkah lakunya. Jadi ya tiap hari ada aja yang buat ketawa, buat marah, buat kesel, tapi ya disitu sih yang buat kangennya sama anak-anak".
"Jadi tiap hari itu hidup saya selalu berwarna karena anak-anak," kata Ajeng. (*)