ILC TV One, Selasa (5/3) 'Bahas Politikus Lampung Andi Arief Terjerat Narkoba, Pukulan bagi Kubu 02'
ILC TV One, Selasa 5 Maret 2019 membahas tema 'Politikus Lampung Andi Arief Terjerat Narkoba, Pukulan Bagi Kubu 02'.
"Kami bisa membenarkan bahwa semalam pukul 20.50 WIB, kurang lebih, hari Minggu, dari pihak kepolisian datang membawa surat tugas resmi menyebutkan sepuluh anggota mereka yang akan melakukan penyidikan, pemeriksaan dan butuh pendampingan dari pihak manajemen juga dari security kami. Sesuai dengan validitas surat tersebut, maka kami dampingi. Pemeriksaan itu sampai kurang lebih pukul satu dini hari di hari Senin," tambah Elizabeth.
Elizabeth juga mengaku, usai melakukan penangkapan dan pemeriksaan, semua anggota polisi membubarkan diri secara tertib. Mereka hanya berpesan agar kamar dibiarkan apa adanya. Hingga kini pihak hotel masih berkoordinasi dengan kepolisian bila nantinya dibutuhkan pemeriksaan TKP kembali.
Tanggapan Demokrat
Partai Demokrat tengah membahas dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean berujar, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu, belum dapat mengambil keputusan soal Andi yang terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkob jenis sabu.
Termasuk soal sanksi atau pelangaran kode etik yang dilakukan oleh Andi.
"Terkait hal-hal, langkah-langkah, dan yang terkait dengan kode etik segala macam, kami akan sampaikan berikutnya. Mohon pengertian karena ini sangat sensitif bagi kami. Mohon pengertian bersabar menunggu," ujar Ferdinand di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).
Ferdinand menerangkan, Partai Demokrat akan menentukan nasib Andi Arief pada besok, Selasa (5/3/2019).
"Besok akan kami sampaikan lebih lengkap," imbuh Ferdinand.
Adapun Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menjadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.
"Andi Arief cuma jadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia," Arief kepada Tribun, Senin (4/3/2019).
Dirinya menuding, peredaran narkoba semakin banyak saat Joko Widodo memimpin.
Arief mengaku yakin, Andi Arief adalah korban dalam kasus yang menjeratnya.
"Yang Pasti Andi Arief itu korban dan mungkin pengkomsumsi narkoba. Maka Andi Arief harus segera direhabilitasi saja di Rumah Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba milik negara," katanya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, kasus Andi Arief tidak perlu dipolitisasi.
"Tidak perlu dipolitisasi karena itu bukan cara untuk menyembuhkan Andi Arief yang merupkan korban dari ketergantungan narkoba," katanya.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com/Taryono)