Tribun Bandar Lampung
Tak Hanya Mayat Berkafan Keluar dari Makam, Banjir di Panjang Juga Sebabkan Lantai Rumah Meledak
Tak hanya jenazah yang hanyut akibat luapan air sungai, beberapa rumah juga terendam akibat banjir yang terjadi di daerah Panjang Selatan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tak hanya jenazah yang hanyut akibat luapan air sungai, beberapa rumah juga terendam akibat banjir yang terjadi di daerah Panjang Selatan.
Ketua RT 04 LK III Kampung Karang Indah Panjang Selatan, Bachori mengatakan, setidaknya ada 47 rumah yang terendam.
"Ada 47 rumah terendam. Ketinggian air cukup tinggi sampai sepinggang," ujarnya, Selasa 12 Maret 2019.
Terkait jenazah yang hanyut, Bachori mengakui jika itu masih warganya.
"Kalau itu awalnya tanahnya agak ambles ke hantam air luapan sungai, untung jenazah masih ketemu," sebutnya.
Kata Bachori, akibat banjir Sabtu lalu, ia baru berkoordinasi dengan pihak kelurahan.
"Ya soalnya sampah itu numpuk nyumbat sungai, airnya jadi naik," tandasnya.
• Usai Heboh Mayat Berkafan Muncul dari Dalam Tanah di TPU Panjang, Warga Mulai Memperbaiki Makam
Lantai Meledak
Akibat tersumbatnya aliran sungai di Kampung Karang Indah Panjang Selatan, salah satu rumah warga lantainya hancur lantaran air menyembur dari bawah.
Mamad (65), pemilik rumah mengaku lantainya meledak sesaat sebelum air membanjiri Kampung Karang Indah.
"Iya meledak dari bawah," ungkapnya.
Rumah Mamad sendiri berada di atas aliran selokan yang mengarah ke sungai utama.
"Untung pas meledak gak ada anak saya, jadi selamat, dan ini sudah lapor ke Pak RT," sebutnya.
• Warga Panjang Gempar Mayat Berkafan Muncul dari Dalam Tanah Makam, Video Viral di Medsos
Warga Perbaiki Makam
Jenazah nyangkut setelah terkena banjir ternyata membuat heboh keluarga pemilik makam yang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panjang.
Alhasil belasan kerabat yang memiliki keluarga di pemakaman berdatangan di TPU Panjang, Selasa 12 Maret 2019.
Pantauan Tribun, kedatangan warga ini untuk mencek kondisi makam keluarganya yang telah dikebumikan di TPU Panjang.
Adapula beberapa warga yang memperkokoh makam dengan melakukan penyemenan di sekitar pusara agar lebih kuat.
Dariyah salah satunya, warga Pidada ini melakukan penyemenan di sekitar pusara milik ibunya.

"Ini lagi perbaikin makam keluarga. Ya kayak-kayak gimana kan masih ada keluarga," ungkapnya.
"Ini kami semen, maaf kalau ngomong takutnya kejadian seperti yang mayat naik itu," imbuhnya.
Kata Dariyah, ia datang ke pemakaman sejak heboh ada mayat yang keluar dari liang lahat dan hanyut terkena banjir.
"Tahu itu saya langsung perbaiki, dan akibat banjir juga banyak makam yang tertimbun lumpur," ucapnya.
Meski demikian, Dariyah mengaku ada hikmahnya pasca banjir yang terjadi Sabtu 9 Maret 2019 lalu.
"Dengan adanya banjir pada datang kesini, yang biasanya hanya lebaran datang sekarang enggak, pada datang," kekehnya.
• Heboh, Banjir di Panjang Pemakaman Terendam Jenazah Menyembul ke Atas
Keluarga Kaget
Hanyut terbawa arus air, jenazah almarhum Samsudin (78) masih bisa ditemukan.
Keluarga pun tak menyangka jika jenazah almarhum Samsudin bisa terangkat dari makam dan hanyut terbawa air bah hujan.
Sunaryanto menantu almarhum menuturkan, mulanya pihak keluarga tidak tahu jika jenazah mertuanya bisa hanyut terbawa air bah hujan.
"Kami kaget, pagi-pagi kondisi kami juga kena musibah banjir, pintu rumah digedor-gedor," ungkap warga Karang Indah LK III RT 04 Panjang Selatan ini, Selasa 12 Maret 2019.
"Gak tahunya warga datang, bilang, katanya suruh ngecek soalnya mayat pada naik, ya kemudian kami lihat," imbuhnya.
Rupanya benar, kata Sunaryanto makam mertuanya sudah berlubang besar tergerus air hujan, pada Sabtu 9 Maret 2019.
"Itu Minggu pagi, 10 Maret 2019, dan (jenazah) ketemu masih utuh nyangkut di pohon, ya sekitar 30 meteran dari makam," timpalnya.
Katanya, makam ditemukan masih utuh dan berbau lumpur.
"Hari itu juga kami makamkan lagi," tutupnya.

Sementara itu Rina anak dari Almarhum Samsudin mengatakan bahwa ini adalah musibah.
"Gak ada firasat ya namanya musibah, warga langsung kesini kebetulan bapak saya sesepuh sini," ucapnya.
Ujar Rina, jenazah ayahnya bisa naik keatas karena kegerus dari air sungai yang tumpah.
"Jadi itu makam bapak saya kegerus dari air sungai, kan sungainya kena sampah kebendung jadi air naik terus nimpa makam ayah saya akhirnya naik lagi," ucapnya.
"Dan juga baru sekitar 45 hari, 40 harinya pas nyepi kemarin, jadi tanah belum padat," tambahnya.
Rina menambahkan, banjir kali ini sangat dasyat setelah 20 tahun yang lalu.
"Biasanya banjir gak sampai naik kerumah, kali ini sampai masuk kedalam rumah ya sepinggang," tandasnya.
• Akibat Banjir, Satu Jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panjang Terangkat Keluar. Videonya Viral
Hanya Satu Jenazah
Sebelumnya sempat viral di media sosial dan pesan singkat Whatsapp, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panjang yang terendam banjir.
Akibat banjir tersebut dikabarkan banyak makam yang rusak dan bahkan ada lebih dari satu jenazah terangkat dari makamnya.
Saat dikonfirmasi kepada juru kunci makam Beni Sanjaya (45) membenarkan adanya jenazah yang terangkat dari liang lahat akibat banjir.
"Memang benar, tapi gak ada namanya itu mayat ada lima yang kanyut. Ditambah-tambahin itu," ungkap Beni sembari memperbaiki kampaknya, Selasa 12 Maret 2019.
Beni pun menegaskan bahwa jenazah yang terangkat itu hanya satu saja.
"Cuma satu saja yang kanyut, makamnya kebetulan deket jembatan, dan masih baru yang lebih dari 40 hari," ungkapnya.
Beni menuturkan, makam yang diketahui milik almarhum Samsudin (78) mulanya ambles.
"Terus ketambahan air bah, kan jembatan itu kena sampah banyak, dan pas bener kena makam akhirnya keluar," bebernya.
Lanjutnya, jenazah sempat terseret arus air hingga ke tengah Pemakaman.
"Kira-kira 15 meteran, kesangkut pohon gede, kalau gak nyangkut paling udah kebawa arus," ucap Beni.
• Fakta Sebenarnya Jenazah di Makam Terangkat hingga Hanyut 30 Meter di Panjang Bandar Lampung

Beni mengatakan jenazah pertama kali ditemukan warga yang ingin membersihkan makam keluarga.
"Jenazah masih utuh, kejadian itu Sabtu malam, dan ditemukan minggu pagi," sebutnya.
"Dan setelah ditemukan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga, jam 10, keluarganya itu di Kampung Karang Indah," imbuhnya.
Beni menambahkan, jika TPU Panjang ini sudah sering kebanjiran.
"Cuman hebohnya karena sampai ada jenazah naik keatas," tandasnya.
Pantauan Tribunlampung.co.id, ratusan makam memang nampak dalam kondisi tenggelam terendam lumpur yang dibawa banjir.
Sementara makam Almarhum Samsudin yang jenazahnya keluar nampak sudah diperbaiki.
(tribunlampung.co.id/hanif mustafa)