Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Sebut Pandji Pragiwaksono Sombong Gegara Pertanyaan Ini
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Sebut Pandji Pragiwaksono Sombong Gegara Pertanyaan Ini
Dia sudah meminta agar fotonya diturunkan dari baliho.
"Kan sudah selesai kan. Ya sudah," ucap Gatot.
Keluar meninggalkan Istana Merdeka, Gatot memilih bergabung dengan para mantan Kapolri menggunakan mobil golf.
Awalnya Gatot ingin duduk di bagian belakang, namun mantan Kapolri Timur Pradopo dan Bambang Hendarso Danuri meminta Gatot duduk bersama di depan.
"Tidak apa-apa saya masih muda, di belakang saja," kata Gatot.
"Jangan-jangan, kita bertiga saja di tengah," ajak Timur Pradopo.
Akhirnya ketiganya duduk bersama dan tertawa bersama meninggalkan Istana Merdeka.

Tidak terkait dukungan
Sementara itu Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa kehadiran Gatot Nurmantyo di Istana Merdeka tidak terkait dukungan jelang pilpres.
Menurut Hasto, kehadiran Gatot dengan sejumlah mantan purnawirawan TNI/Polri itu banyak berbicara tentang tantangan pertahanan dan keamanan.
Hasto menyatakan, tidak ada pembicaraan terkait politik, apalagi sinyal dukung-mendukung, lantaran agenda Rapat Pimpinan TNI/Polri itu diadakan di lingkungan Istana Kepresidenan.
"Istana negara kan independen, netral. Istana Negara kan bicara soal human interest. Di situ, kami taat asas," ujarnya.

Diketahui Presiden Jokowi menggelar rapat pimpinan TNI/Polri di Istana Merdeka.
Acara tersebut sekaligus menjadi momentum reuni para mantan Panglima TNI dan Kapolri.
Mantan Panglima TNI yang hadir antara lain, Moeldoko, Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, hingga Gatot Nurmantyo.
Ada pun dua mantan Panglima ABRI, yaitu Try Sutrisno yang juga Wakil Presiden periode 1993-1998 dan Wiranto juga hadir dan duduk di jajaran terdepan bersama Presiden Jokowi.