Tribun Bandar Lampung

VIDEO - Viral Geng Anak Keroyok Siswa SD di Bandar Lampung

Video pengeroyokan geng anak-anak terhadap siswa SD di Bandar Lampung menjadi viral.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Video pengeroyokan geng anak-anak terhadap siswa SD di Bandar Lampung menjadi viral.

Video penganiayaan ini beredar luas di layanan pesang singkat WhatsApp.

Begitu tersebar, video pengeroyokan siswa SD oleh geng anak ini menjadi perbincangan warga Bandar Lampung.

Atas kasus ini, ayah siswa SD yang jadi korban penganiayaan geng anak melapor ke Polsek Kedaton, Bandar Lampung, Rabu, 13 Maret 2019.

Dari video persekusi tersebut, seorang anak yang diketahui berinisal DS (13) dikeroyok geng yang beranggotakan lima bocah.

Mereka adalah RZ, DV, YA, YI, dan AN.

Awalnya DS dibekap oleh salah satu anak.

Selanjutnya, siswa kelas enam SD ini juga diinjak dan dipukuli oleh anggota geng lain.

Hendri Dunan (44), orangtua DS, membenarkan peristiwa penganiayaan yang dialami anaknya.

"Iya benar. Sudah saya laporkan ke Polsek Kedaton pagi tadi," ungkapnya, Rabu.

Siswa SD Dikeroyok Geng Anak di Bandar Lampung, Psikolog Sebut Pelaku Seperti Ini

Geng Anak Keroyok Siswa SD di Bandar Lampung, Ayah Korban Ungkap Penyebabnya

Hendri menuturkan, peristiwa ini terjadi pada Selasa, 12 Maret 2019 sore.

"Jadi awalnya saya gak tahu. Awalnya dia pulang sekolah, kemudian dijemput, keluarlah anak saya," ucapnya.

Menjelang Magrib, anaknya pulang ke rumah dalam kondisi bajunya kotor.

"Begitu pulang gak bilang-bilang apa-apa. Memang kondisinya kotor. Saya pikir habis main bola," tuturnya.

"Baru sekitar jam delapan (malam) saya dapat video (persekusi) itu dari ponakan. Ya saya tentu kaget," paparnya.

Hendri pun memanggil DS untuk menanyakan kebenaran pengeroyokan itu.

DS pun mengaku telah dikeroyok oleh lima anak yang tergabung dalam Geng Jaling.

"Ternyata keluar itu dikeroyok oleh lima anak. Namanya saya lupa. Tapi yang jelas bukan kawannya. Ada yang SMP dan ada yang gak sekolah. Mereka geng. Geng Jaling. Umurnya sekitar 15 sampai 16 tahun," beber Hendri.

Hendri mengaku terpaksa mengadukan kelima anak ini karena sudah pernah membuat teror di sekolah anaknya.

Perempuan yang Mengaku Preman Ini Lakukan Persekusi Terhadap 4 Perempuan Bercadar di Lampung

"Jadi kelima anak itu sudah buat kasus karena menyerang sekolah anak saya di SD," sebutnya.

Hendri menambahkan, kelimanya sudah meneken surat perjanjian untuk tidak lag imengulangi perbuatannya.

Hendri mengaku sangat menyayangkan kejadian itu.

"Saya aja nyakitin anak saya gak pernah mukul, gak pernah. Malah ngelihat video anak saya dikeroyok," tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutholib mengatakan laporan yang tersurat dalam TBL/380/III/2019/LPG/RESTA BALAM/ SEKTOR KDT masih dalam proses.

"Nanti saya cek lagi," ungkap Abdul singkat.

Jadi Terdakwa Persekusi, Ketua RT Ini Menangis dan Minta Maaf ke Sejoli yang Diarak

Karena Miskomunikasi

Video viral pengeroyokan seorang siswa SD di Bandar Lampung oleh geng anak rupanya dipicu miskomunikasi.

Video pengeroyokan siswa SD di Bandar Lampung oleh geng anak ini beredar luas di pesan WhatsApp.

Pengeroyokan siswa SD di Bandar Lampung ini dipicu miskomunikasi.

Hendri Dunan (44), ayah DS (13) yang menjadi korban pengeroyokan, menuturkan, penyebab masalah ini adalah miskomunikasi.

Warga Rajabasa, Bandar Lampung ini menceritakan, salah satu anggota Geng Jaling berinisial YA tersinggung dengan ucapan DS di WhatsApp.

"Nah, salah satu anggota geng itu, kata anak saya, tersinggung," ucap Hendri, Rabu, 13 Maret 2019.

Akibat tersinggung itulah, kata Hendri, anaknya dikeroyok.

DS diinjak, dijepit, ditendang, dan dipukul oleh anggota geng tersebut.

Berdasar hasil visum, kata Hendri, anaknya mengalami luka memar dan bengkak.

"Baru setelah divisum ketahuan anak saya mengalami memar dan bengkak di bagian telinga sebelah kanan dan punggung," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Wahyu Iskandar)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved