Sempat Tersinggung Kata-Kata Romahurmuziy, Kini Mafhud MD Bilang 'As I Told You' di Twitter
Mahfud MD pernah tersinggung oleh kata-kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy tatkala ia gagal menjadi cawapres Jokowi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Mahfud MD pernah tersinggung oleh kata-kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy tatkala ia gagal menjadi cawapres Jokowi.
Kini, setelah Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romy terkan OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Mahfud MD yang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi berkicau melalui twitter.
Melalui Tweet-nya pada hari Jumat 15 Maret 2019 ini, Mahfud MD seolah mengenang masa lalu dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Ia menyinggung pertemuan di Hotel Damawangsa.
Mahfud bilang, segalanya hanya soal waktu.
"As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time..!," cuit Mahfud.
Beberapa bulan yang lalu Mahfud MD pernah blak-blakan menyampaikan kekecewaannya pada Romahurmuziy.
Hal itu terjadi saat ia gagal menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019, di mana akhirnya Ma'ruf Amin yang lebih dipilih.
• Pandra Kabid Humas Polda Lampung yang Baru: Abang Jakarta, Ajudan Kapolri, Donor Darah 105 Kali
• 49 Orang Tewas dalam Penembakan di 2 Masjid Selandia Baru
• Download Lagu Via Vallen Terbaru 2019, Gudang Lagu MP3 dan Video YouTube Via Vallen Pamer Bojo
Saat itu, Mahfud MD menegaskan kalau dirinya tidak kecewa karena gagal jadi cawapres Jokowi.
Namun, Mahfud MD mengaku tersinggung dengan pernyataan Ketua PPP Romahurmuziy soal seragam yang ia kenakan.
Hal itu disampaikan Mahfud MD pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (15/8) tahun lalu.
Awalnya, Mahfud MDmenceritakan drama yang terjadi padanya menjelang deklarasi capres-cawapres pada saat itu.
Ia menceritakan, pada tanggal 1 Agustus 2018 pukul 23.00 WIB, dirinya diundang oleh Mensesneg Pratikno ditemui bersama Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki.
Di rumah Pratikno tersebut, Mahfud MD mengaku diberitahu kalau pilihan cawapres Jokowi sudah mengerucut kepada dirinya.
Saat itu, Mahfud MD diminta berisiap-siap dan segera menyelesaikan syarat-syarat yang diperlukan sebagai cawapres dan disarankan untuk melakukan komunikasi dengan PKB.
"Saya melakukan komunikasi dengan orang-orang Cak Imin, saya katakan saya kan bukan calon lewat PKB kenapa saya harus menyelesaikan dengan PKB?"
"Nanti malah orang golkar menganggap saya orang calon PKB gitu, makanya saya menemui orang-orang yang dianggap berpengaruh terhadap Cak Imin," jelasnya.
• Sinopsis The Sacred Riana: Beginning, Ada Aura Kasih di Film The Sacred Riana: Beginning
Kemudian seminggu setelahnya, Mahfud MD mengaku diundang lagi oleh Pratikno di rumahnya lagi, dan ada Teten Masduki juga.
Pada pertemua itu, Mahfud MD mengaku sudah diberi skenario hingga ke pendaftaran capres-cawapres. "Sudah detail," katanya.
Nah keesokan paginya, yakni hari di mana Jokowi mendeklarasikan cawapresnya, ia dimintai CV untuk deklarasi oleh Pramono Anung.
Ia juga mengaku ditelepon oleh ajudan Presiden untuk datang dan mengukur baju.
Namun karena bentrok, Mahfud MD akhirnya diminta untuk membawa baju yang ia sukai dan pas, nanti dibuatkan dengan ukuran itu dan sama dengan Jokowi.
Kemudian pukul 13.00 WIB, Teten Masduki memastikan kalau pengumuman pukul 16.00 WIB dan Mahfud diminta duduk di ruangan sebelahnya.
"Tapi baju yang saya pakai itu baju saya sendiri, karena yang dari presiden kan mau dipakainya besok (saat pendaftaran)," kata dia.
Kemudian yang terjadi, yang diumumkan oleh Jokowi sebagai pendampingnya yakni Maruf Amin.
Menurutnya, ia tidak merasa sakit hati atau kecewa dengan keputusan tersebut.
Namun, ia tersinggung dengan pernyataan Ketua PPPRomahurmuziy soal seragam yang ia kenakan.
"Begitu keluar dari ruangan itu, dia bilang lho Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, katanya, bikin baju sendiri, siapa yang nyuruh? gitu," kata Mahfud MD mencontohkan perkataan Romahurmuziy.
Padahal, kata dia, Romahurmuziy sendiri yang menyampaikan padanya bahwa Mahfud MD sudah final.
Tangkap 5 Orang
Sebelumnya, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, tim penindakan mengamankan total lima orang di wilayah Jawa Timur, Jumat 15 Maret 2019.
Mereka terdiri dari unsur anggota DPR, swasta, dan pejabat Kementerian Agama di daerah.
Meski demikian, Febri enggan mengungkap lebih rinci identitas kelima orang yang diamankan.
Febri mengatakan, penindakan ini diduga terkait pengisian jabatan di Kementerian Agama.
"Diduga terkait dengan pengisian jabatan di Kementerian Agama, baik di pusat maupun di daerah.
Tentu kami perlu mendalami lebih lanjut informasi-informasi tersebut dan KPK belum bisa menyebutkan siapa saja orang-orang yang diamankan," ujar Febri di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta.
Menurut Febri, dugaan transaksi itu merupakan yang kesekian kalinya.
KPK mengamankan uang dalam pecahan rupiah. Namun, Febri belum bisa memastikan total uang yang diamankan.
"Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut, selain lima orang itu, ada diamankan pihak lain, akan kami sampaikan."
"Tapi yang bisa dikonfirmasi saat ini adalah lima orang diamankan di Jawa Timur, kemudian dibawa untuk proses klarifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut di Polda Jawa Timur," ujarnya.
Ketua KPK Agus Rahardjo juga membenarkan Ketua Umum PPP Romahurmuziy terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Agus belum mengungkap Romahurmuziy ditangkap bersama siapa saja dan terkait kasus apa.
"Betul, ada giat KPK di Jatim. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," kata Agus saat dikonfirmasi.(*)