Berita Terkini Nasional

Evakuasi Diduga Korban Keracunan MBG Diiringi Tangisan, 20 Ambulans Turun Tangan

Proses evakuasi siswa SMP Negeri 3 Banjar berlangsung dramatis setelah diduga keracunan karena mengonsumsi MBG, Rabu (1/10/2025).

|
Editor: Kiki Novilia
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
EVAKUASI KORBAN KERACUNAN - Ilustrasi korban keracunan MBG di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025). Proses evakuasi korban keracunan berlangsung dramatis, Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jabar - Proses evakuasi siswa SMP Negeri 3 Banjar berlangsung dramatis setelah diduga keracunan karena mengonsumsi MBG, Rabu (1/10/2025). Adapun korbannya mencapai 68 orang. 

Program MBG adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan, seperti siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka malnutrisi dan stunting.

Program ini merupakan inisiatif dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun fondasi kesehatan dan kesejahteraan bangsa, serta turut menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dan produsen rakyat dalam rantai pasoknya. Akan tetapi, dalam praktiknya justru banyak yang keracunan.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, tidak lama setelah siswa menyantap menu MBG yang dibagikan sekolah. Keluhan awal berupa mual dan pusing dengan cepat berkembang menjadi sesak napas yang dialami puluhan siswa lainnya.

Siswa-siswi yang menjadi korban berasal dari berbagai tingkatan kelas, mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Para korban kemudian dievakuasi menggunakan 20 ambulans sekaligus hingga kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan.

Evakuasi berlangsung dramatis di tengah hujan deras. Tenaga medis, guru, dan staf sekolah tampak kewalahan menangani banyaknya siswa yang jatuh sakit. Beberapa siswa ditandu dalam kondisi lemah dan pucat, sementara suasana di sekolah diwarnai kepanikan dan tangisan.

Menurut Wakil Wali Kota Banjar, Supriana, para korban langsung dibawa ke tiga rumah sakit terdekat, yakni RSUD Banjar, RS PMC, dan RS Mitra Idaman. "Total ada 68 siswa yang dievakuasi menggunakan lebih dari 20 ambulans," ujar Supriana dikutip dari Tribunjabar, Rabu (1/10/2025). 

Meski suasana mencekam, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa tidak ada siswa yang sampai pingsan. "Yang paling parah muntah, tidak ada yang sampai pingsan," katanya. Hingga berita ditulis, seluruh korban masih menjalani perawatan intensif dan kondisi mereka terus dipantau oleh tim medis. 

Kasus Serupa

Kasus keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) juga terjadi di SMKN 1 Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya hari ini, Rabu (1/10/2025). Total korbannya mencapai 33 orang. 

Kasus keracunan tersebut dibenarkan Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi. Ia menjelaskan, para siswa mengalami mual-mual dan muntah usai menyantap menu MBG. "Iya makan siang tadi kejadiannya," jelas Yayan, dikutip dari Tribunjabar.

Yayan menambahkan, saat ini pihaknya mengerahkan ambulan desa untuk membawa pelajar yang mengalami keracunan MBG. "Masih belum bertambah, dan pelajar disebar ke klinik dan puskesmas juga," ucap Yayan.

Ia menambahkan, lokasi dapur MBG pun tidak jauh dari sekolah yang biasanya mendapatkan pasokan MBG. "Memang SMK itu di drop dapur MBG deket pasar. Dan ambulan juga desa masih standby," ucapnya.

Namun, untuk kejadiannya tidak di sekolah tapi di rumah masing-masing pelajar. Karena sudah selesai kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Biasanya kalau ditempat lain kejadian di sekolah, kalau ini menurut informasi tidak di sekolah tapi dirumah kejadiannya," ungkap Yayan.

Berita selanjutnya Siswi SMK Meninggal Dunia, Sempat Alami Gejala Keracunan

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved