Imbas Tol Lampung Dibuka, Mobil Melimpah di Sekitar Gerbang Tol, Warga Minta Pemerintah Lakukan Ini
Imbas Tol Lampung Dibuka, Mobil Melimpah di Sekitar Gerbang Tol, Warga Minta Pemerintah Lakukan Ini
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Heribertus Sulis
Imbas Tol Lampung Dibuka, Mobil Melimpah di Sekitar Gerbang Tol, Warga Minta Pemerintah Lakukan Ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung telah resmi dibuka. Masyarakat menyambut baik pengoperasian Tol Lampung karena dinilai memberi kelancaran akses transportasi.
Meski demikian, tol Lampung juga memberi dampak terhadap kondisi jalan di sekitarnya, terutama di dekat pintu masuk atau gerbang tol.
Salah satu jalan yang terkena imbas jalan tol Lampung adalah Jalan Ryacudu, Sukarame, Bandar Lampung.
Akses Jalan Ryacudu, Bandar Lampung sebagai Gerbang Tol Kotabaru dinilai sebagian warga Sukarame perlu dilakukan pelebaran bahu jalan.
Salah satu warga Sukarame Hendri mengatakan, saat jalan tol dibuka pada momen Natal lalu, kondisi ruas jalan macet akibat melimpahnya jumlah kendaraan yang keluar masuk melalui Tol Kotabaru.
"Jadi menjelang Lebaran Idul Fitri yang bakal ramai pemudik, sebaiknya dilakukan pelebaran bahu jalan dari sekarang.
Saya termasuk yang mengalami macet di momen Natal itu, masyarakat sini mau keluar masuk aja susah, padet kendaraan," bebernya kepada Tribun Lampung, Sabtu (16/3/2019) sore.
• Jokowi Beri Lampu Hijau, Adeham Diabadikan Jadi Nama Satu Gerbang Tol Lampung
Terlebih, kondisi pinggiran jalan becek dan kalau hujan kerap tergenang.
Saat inipun kendaraan berat seperti bus besar dan truk fuso juga sudah sering melintasi tol setelah diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Selain pelebaran bahu jalan, dia berharap dipasang traffic light (lampu merah) di simpang empat Polsek Sukarame.
"Biar nggak kacau lalu lintasnya, kami mohon dipasang traffic light di simpang empat Polsek Sukarame," imbuh dia.
Warga lainnya, Wisdan Yuda Pratama mendesak pihak terkait agar membuat u-turn (putaran kendaraan) yang resmi.
Sehingga tidak membingungkan pengendara ketika hendak berputar arah.
"Perasaan u-turn-nya nggak ada yang resmi. Kelihatan u-turn buatan liar.
Nggak ada yang terlihat bagus teraspal. Udah tanah merah semua," keluh warga Korpri Bandar Lampung ini.
• VIDEO - Sering Dilintasi Warga yang Ingin Balik Arah, Kini Kondisi Median Jalan Ryacudu Rusak Parah!
Kepala Dinas Perhubungan Bandar Lampung A Husna mengatakan, pihaknua sudah melakukan uji rawan kecelakaan di titik ini sejak tiga bulan lalu.
Mengenai kondisi Jalan Ryacudu sebagai jalan masuk dan keluar tol Kotabaru, pihaknya mengaku sudah berkordinasi dengan aparat kepolisian dan Dishub Lampung termasuk untuk dipasang rambu lalu lintas.
Dishub Bandar Lampung juga secara berkelanjutan menempatkan personel di area macet mulai dari Jalan Pulau Damar, Perempatan SMPN 21 Bandar Lampung, hingga ujung jalur dua Ryacudu.
"Harapan kami agar Pemerintah Provinsi Lampung juga segera melebarkan Jalan Ryacudu tersebut," imbuhnya.
Kabid Lalu Lintas Dishub Bandar Lampung Iskandar menambahkan, mengenai kewenangan pelebaran dan pemasangan traffic light maupun pembenahan u-turn memang bukan kewenangan dishub kota.
"Tapi ranahnya provinsi. Mengenai bagaimana dan apa yang dilakukan untuk penanganan di ruas jalan ini, ya kewenangan dishub provinsi," jelas dia.
Pihaknya untuk membantu melancarkan arus lalu lintas hanya lebih ke penempatan petugas dishub kota di lapangan.
"Kalau memang (kesemrawutan) simpang empat Polsek Sukarame sudah tidak terkendali lagi, kami bisanya membantu menurunkan petugas," jelasnya.
Dia juga tak menampik kondisi u-turn di jalur Jalan Ryacudu sudah terlalu kebanyakan dan sukar dibedakan antara yang resmi dan tidak resmi.
Kondisinya sama-sama rusak tak beraspal.
"Ya memang kondisinya begitu. Tapi bukan kewenangan kami," tukasnya.
15 ribu kendaraan tiap hari lewat tol Lampung
Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 140, 9 kilometer mulai dari Bakauheni – Terbanggi Besar kini jadi pilihan masyarakat dan pengendara. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya jumlah pengguna tol.
Bila pada awal beroperasi jumlah pengguna tol mencapai 11 ribu unit kendaraan mobil perhari, saat ini jumlah kendaraan yang melintasi tol terus meningkat hingga mencapai 15 ribu unit perhari.
“Saat ini jumlah kendaraan yang melintas sudah meningkat. Perharinya bisa mencapai 15 ribu unit untuk seluruh pintu tol yang ada disepanjang ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar,” ujar Hanung Hanindito, kepala Cabang PT. Hutama Karya Tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar kepada tribun, Jumat (15/3/2019).
Hanung mengatakan, hingga saat ini JTTS ruas Bakauheni – Terbanggi Besar masih bersifat gratis. Karena penetapan tariff masih belum dikeluarkan oleh Kementerian PUPR.
“Masih gratis. Karena penetapan tarifnya belum dikeluarkan oleh Kementerian PUPR. Nanti kalau sudah keluar pasti kita sosialisasikan,” ujar dirinya.
• Mengadu Ganti Rugi Lahan Tol ke Jokowi, Ternyata Ibu asal Natar Ini Hanya Punya Sporadik
Meski saat ini pengguna jalan tol masih gratis, tetap pengguna harus memiliki kartu e-Toll atau kartu yang bisa digunakan untuk transaksi eletronik di tol.
Hanung mengatakan, kartu e-Toll atau kartu transaksi elektronik lainnya yang bisa untuk akses jalan tol ini digunakan untuk membuka pintu (bargate) pintu tol.
Tanpa ada kartu, pengguna tetap tidak bisa masuk tol. “Satu kartu untuk 1 kendaraan. Jadi meski belum ada pengenaan tariff tetap untuk masuk tol harus ada kartu untuk membuka bargate pintu tol,” terang Hanung.
Untuk kartu e-Toll ini, kata dia, bisa dibeli/didapatkan di toko-toko ritel atau juga bisa membeli di pintu tol.
Sedangkan kartu lainnya yang bisa digunakan diantaranya kartu uang elektronik yang dikeluarkan Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN dan BCA.
Hanung juga mengingatkan kepada para pengguna jalan tol untuk tetap mengutamakan keselamatan selama berkendaraan melalui jalan tol JTTS.
Jika terjadi kendala di dalam jalur tol, kata dia, pemilik kendaraan bisa menghubungi call center PT. Hutama Karya Tol pada nomor : 0811-791-0812.
“Jika pengguna jalan/pengendara terjadi masalah atau ada traouble silahkan menghubungi call center kita. Nantinya petugas tol akan datang ke lokasi untuk membantu,” ujar Hanung.
(tribunlampung.co.id / sulis sm)