Ini yang Membuat Teroris Brenton Tarrant Menghentikan Tembakan ke Dalam Masjid di Selandia Baru

Aksi Brenton Tarrant menumpahkan peluru di masjid Christchurch, Selandia Baru, terhenti, setelah ada upaya perlawanan

Editor: wakos reza gautama
kompas.com
49 Orang Tewas dalam Penembakan di 2 Masjid Selandia Baru 

Melihat senjatanya kosong, insting Aziz menyuruhnya untuk melemparkan senjata itu seperti "anak panah" dan melesat hingga memecahkan kaca mobil Tarrant.

Melihat senjata yang menghantam kaca sedemikian cepat, klaim Aziz, nampaknya membuat Tarrant terkejut serta dilanda ketakutan.

"Sialan, kalian semua bakal mati!" sumpah Tarrant sembari mengacungkan jari tengah kepada Aziz seraya menuju ke mobil dan melarikan diri.

Aziz berujar dia terus mengejar mobil itu hingga perlintasan lalu lintas sebelum kembali ke masjid dan melihat banyak teman-temannya terluka.

Tujuh orang dilaporkan tewas di Masjid Linwood dengan korban paling banyak, 41 orang, berada di Masjid Al Noor. Adapun sisanya ditemukan di jalan.

Imam Linwood Latef Alabi memuji Aziz sebagai pahlawan. "Jika saja Aziz tidak mengalihkan perhatiannya, mungkin kami semua sudah mati. Dia menyelamatkan kami," pujinya.

Namun Aziz tidak ingin jika dirinya disebut pahlawan. Dia menjelaskan dia melakukannya atas dasar kemanusiaan. "Jika bukan saya, mungkin orang lain bakal melakukannya," tambahnya.

Pria asal Afghanistan itu sempat ditangkap polisi yang mengiranya sebagai Tarrant. Namun dilepaskan setelah mereka langsung mengetahui yang sebenarnya.

Aziz menegaskan Tarrant adalah seorang pengecut yang tidak punya belas kasihan karena menembaki orang tengah menunaikan ibadah.

Sebelumnya dengan mengenakan pakaian militer, Tarrant membawa senapan serbu serta shotgun, dan menyerang jemaah Masjid Al Noor dan Linwood.

Dilaporkan 49 orang tewas, dengan 41 di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor, ketika jemaah tengah melaksanakan Shalat Jumat.

Dalam manifestonya, Tarrant yang merupakan warga Australia menyatakan aksi itu dia lakukan sebagai wujud membela kulit putih dari "penjajah".

Pria 28 tahun itu yang diadili dengan dakwaan melancarkan aksi teror tersebut mengaku sudah merencanakan menyerang Christchurch sejak tiga bulan lalu. (kompas.com)

Artikel ini telah dipublikasikan di Kompas.com dengan judul "Kisah Abdul Aziz: Pahlawan yang Kejar Teroris Penembak Masjid Selandia Baru"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved