Tribun Lampung Selatan
Melihat dari Dekat Bengkel Bordir dan Batik Printing Dekranasda Lampung Selatan
Selain mesin bordir ini, Dekranasda Lampung Selatan kini juga memiliki alat untuk produksi batik printing dan alat tenun inuh.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Melihat dari Dekat Bengkel Bordir dan Batik Printing Dekranasda Lampung Selatan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Dua pekerja terlihat sedang mengawasi mesin yang sedang berjalan, Minggu, 17 Maret 2019.
Jarum-jarum terlihat menari lincah di atas bentangan kain hitam menyulam benang hingga membentuk pola gambar bernuansa Lampung.
Aktivitas seperti ini bisa ditemukan di bengkel bordir mesin milik Dekranasda Kabupaten Lampung Selatan.
Bengkel ini terletak di bagian belakang kompleks gerai Dekranasda di Kalianda.
Mesin bordir merek Shen Jian ini merupakan peralatan baru di Dekranasda.
Selain mesin bordir ini, Dekranasda Lampung Selatan kini juga memiliki alat untuk produksi batik printing dan alat tenun inuh.
Untuk di Provinsi Lampung, Dekranasda Lampung Selatan merupakan satu-satunya yang memiliki mesin bordir dan alat batik printing modern.
Selain keduanya, Dekranasda juga memiliki alat untuk tenun inuh.
• Murah Gugah Warga Lebih Menyukai Batik Printing
Alat-alat ini disediakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif daerah dengan muatan lokal.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Selatan Qorinilwan, mesin bordir dan alat batik printing tersebut merupakan pengadaan tahun 2017.
Pada 2018 dilanjutkan dengan pengadaan bahan baku serta menyiapkan tenaga operatornya.
Barulah awal tahun 2019 ini keduanya mulai dioperasikan.
Begitu juga dengan alat tenun inuh.
Dekranasda Lampung Selatan kini memiliki 10 unit alat tenun inuh.
“Memang baru pada awal tahun 2019 ini kita jalankan. Karena kita perlu melatih tenaga operatornya. Kita mendatangkan tenaga ahli dari Jawa untuk melatih tenaga lokal,” kata Qorinilwan kepada Tribunlampung.co.id.
Untuk mesin batik printing, tenaga ahli didatangkan dari Solo, Jawa Tengah.
Sedangkan tenaga ahli mesin bordir berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Begitu pula alat tenaga tenuh inuh didatangkan dari Jepara, Jawa Tengah.
Mesin bordir kini mampu memproduksi 4,5 meter kain per hari.
Gambar bordir yang akan dibuat pada kain sebelumnya didesain terlebih dahulu menggunakan aplikasi desain di komputer.
• Kata Khofifah, Tenun Inuh Bagus untuk Dikembangkan
Kemudian baru direkamkan pada mesin bordir.
Motif-motif bordir yang telah dibuat menggunakan mesin ini bernuansa khas Lampung.
Seperti motif kain kapal dan motif bordir dengan gambar dari motif lokal Lampung lainnya.
Sedangkan mesin batik printing memiliki kapasitas terpasang hingga mencapai 300 meter per hari.
Kini bengkel batik printing Dekranasda Lampung Selatan sudah mulai memproduksi batik-batik dengan motif Lampung.
“Untuk batik printing kita sudah melayani pesanan-pesanan. Seperti dari beberapa instansi pemerintah di Lampung Selatan yang ingin membuat seragam batik sendiri,” terang Qorinilwan.
Begitu juga dengan mesin bordir kini sudah mulai berproduksi.

Sebagian hasilnya telah dipajang di gerai Dekranasda Lampung Selatan.
Sementara dari 10 unit alat tenun inuh, baru lima unit yang digunakan.
Pasalnya, belum banyak perajin yang bisa menjalankan alat tenun inuh.
Dekranasda Lampung Selatan, kata Qorinilwan, memiliki beberapa target.
Salah satunya mematenkan beberapa motif batik lokal dari Lampung Selatan.
Dekranasda Lampung Selatan pun sangat terbuka bagi instansi pemerintah atau pihak swasta yang ingin memesan batik printing dengan motif tertentu, tenun inuh, dan kain bordir dengan motif khas Lampung.
“Kalau memang ada pihak yang ingin membuat atau memesan batik printing, bordir, ataupun tenun inuh, kita siap. Kita akan terus kembangkan,” ujar dia.
• VIDEO - Dekranasda Lampung Selatan Akan Manfaatkan Startup untuk Pasarkan Kerajinan
Ketua Dekranasda Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto mengatakan, saat ini pihaknya tidak hanya memamerkan produk usaha kreatif para pelaku UKM.
Tetapi juga menjadi lokasi produksi dan pelatihan untuk tenun inuh, batik printing, dan bordir.
“Kita memiliki mesin bordir dan juga alat untuk batik printing. Kita sudah memproduksi bordir dengan motif Lampung dan juga batik cap Lampung,” terang Winarni.
Menurut Winarni, Dekranasda Lampung Selatan kini siap bekerja sama dengan Dekranasda kabupaten/kota lainnya yang ingin membuat batik printik dengan motif lokal atau memesan kain bordir dengan motif tertentu. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)