Tribun Lampung Selatan
Curhat Pemilik Usaha Tambal Ban di Jalinsum Kalianda Sejak Tol Lampung Beroperasi: Ada Penurunan
Para pelaku usaha rumah makan di sepanjang Jalinsum Lampung Selatan mulai merasakan dampak beroperasinya tol Lampung
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Para pelaku usaha rumah makan di sepanjang Jalinsum Lampung Selatan mulai merasakan dampak beroperasinya jalan tol trans Sumatera (JTTS) atau tol Lampung.
Omzet usaha rumah makan di jalinsum Lampung Selatan kini menurun, pasca beroperasinya tol Lampung.
Ujang, pemilik rumah makan, mengaku omzet warungnya kini menurun hingga 30 persen dibandingkan kondisi normal sebelum tol Lampung beroperasi.
"Memang terasa dampaknya. Terutama kendaraan lintas yang biasanya singgah, kini sebagian masuk tol," kata dia, Senin (18/3/2019).
Dirinya mengaku untuk warung makan yang dikelolanya memang tidak terlalu menggantungkan dengan kendaraan yang melalui jalinsum.
Karena warungnya lebih banyak melayani pegawai dan masyarakat biasa di sekitaran Kalianda, Lampung Selatan.
"Kami tidak terlalu yang dari kendaraan yang ada di jalinsum. Tetapi tetap terasa ada penurunannya," ujar Ujang.
Apalagi, kata dia, untuk warung makan besar yang memang menjadi tempat pesinggahan kendaraan truk dan bus lintas Sumatera.
• Tol Lampung Bikin Usaha di Sepanjang Jalinsum dan Jalinpantim Sepi, Bagaimana Solusinya?
Tentunya dengan beroperasinya jalan tol akan sangat terasa dampaknya.
"Kalau warung-warung besar, mungkin dampaknya akan lebih terasa. Karena memang kendaraan yang singgah sebagian besar kendaraan lintas yang sekarang lebih banyak lewat tol," kata Ujang.
Kondisi yang sama juga diakui oleh pelaku usaha tambal ban dan service di sepanjang jalinsum.
Sejak tol Lampung beroperasi usaha mereka juga turut terdampak karena kini sebagian besar kendaraan melalui tol.
"Pastilah ada penurunan. Biasanya truk atau kendaraan pribadi yang tambal ban. Sekarang rata-rata lewat tol. Paling lokal atau kendaraan sepeda motor yang tambal," terang Parlindungan seorang pemilik bengkel di jalur Jalinsum.
Ia mengaku sudah mulai mencoba mencari usaha lainnya, bila nantinya bengkel yang dikelolanya tidak lagi bisa bertahan.
Dirinya memprediksi, jika tol nantinya tersambung dengan Palembang, kemungkinan Jalinsum akan kian lengang.
(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)