Tribun Bandar Lampung

Warga Bandar Lampung Kaget Tagihan Gas Bumi Melonjak, PGN Lampung: Tak Ada Kenaikan Tarif

Sejumlah warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung mengeluhkan tagihan gas bumi pada Februari membengkak.

Tribunlampung/Bayu saputra
Warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung mengeluhkan tagihan gas bumi pada Februari 2019 membengkak. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, mengeluhkan tagihan gas bumi pada Februari membengkak. Warga mengira tarif gas naik.

Salinah (55), warga Jalan Agus Salim, Gang Mangga II, mengaku kaget saat membayar tagihan gas melalui minimarket.

"Bulan sebelumnya (tagihan Januari), Rp 370 ribu. Tapi bulan berikutnya (Februari), jadi Rp 944 ribu. Naik dua kali lipat lebih," ungkap Salinah di rumahnya, Kamis (21/3).

Menanggapi keluhan sejumlah warga, Heru Prasetyo dari Bagian Hubungan Masyarakat PT PGN Lampung-Sumatera Selatan menyatakan tidak ada kenaikan tarif gas yang mengalir untuk sambungan rumah (SR) di Bandar Lampung.

Ia memastikan tarif gas masih sama sejak awal.

"Untuk penggunaan rumah tangga 1, Rp 4.750 per kubik. Untuk rumah tangga 2, Rp 6.200 per kubik. Tidak ada kenaikan sampai dengan batas waktu kalau nantinya memang ada kenaikan," ungkap Heru melalui ponsel, Kamis.

Ia menjelaskan, selama tidak ada laporan dari masyarakat yang masuk secara langsung ke PGN, berarti kinerja PGN masih dalam jalur yang benar. Pihaknya pun membuka peluang bagi masyarakat yang ingin mengeluhkan pelayanan gas.

"Jika ada yang mengeluhkan, bisa datang langsung ke kantor PGN supaya manajemen bisa menindaklanjuti," ujarnya.

Sejak peluncuran pada 2017, aliran gas dari PGN sampai saat ini sudah menyasar ke 10.321 sambungan rumah (SR) di Bandar Lampung. Jumlah itu tersebar di delapan kecamatan.

Rinciannya, di Kecamatan Telukbetung Utara sebanyak 500 SR, Tanjungkarang Pusat (2.494 SR), Tanjungkarang Barat (1.185 SR), dan Kedaton (3.677 SR).

Kemudian di Way Halim sebanyak 1.339 SR, Labuhan Ratu (551 SR), Tanjung Senang (369 SR), dan Sukarame (206 SR).

Humas PT PGN Lampung-Sumsel Heru Prasetyo menyatakan, sejauh ini belum ada rencana penambahan aliran gas untuk rumah tangga di Bandar Lampung.

"Baru di delapan kecamatan itu. Sisanya (12 kecamatan di Bandar Lampung) belum. Belum ada lagi target penambahan pelanggan. Jika ada perintah dari Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), baru kami kerjakan," jelasnya.

Dalam penyaluran gas bumi tersebut, warga tidak perlu membeli kompor baru.

Melainkan cukup dengan konversi ke kompor eksisting, yaitu mengubah bagian tertentu dari kompor.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved