Ratusan Jenazah Pendaki Gunung Everest Bermunculan Setelah Gletser Mencair

Ratusan Jenazah Pendaki Gunung Everest Bermunculan Setelah Gletser Mencair

Editor: taryono
guardian
Ratusan Jenazah Pendaki Gunung Everest Bermunculan Setelah Gletser Mencair 

"Kami telah memperhatikan bahwa level es di dan sekitar base camp telah turun.

Itulah sebabnya mayat-mayat itu bermunculan, keluar dari es."

Gletser di Everest disebutkan telah menipis.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat.

Sebuah studi pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa kolam di Gletser Khumbu yang harus diseberangi pendaki untuk mencapai puncak kini meluas.

Juga mulai bergabung dengan kolam-kolam yang tadinya membeku.

Pada tahun 2016 kolam di Gletser Khumbu telah mencapai tingkat yang berbahaya.

Kolam itu mulai mencair dan mulai bahaya jika diinjak.

Tim peneliti lain, termasuk anggota dari universitas Leeds dan Aberystwyth di Inggris, tahun lalu mengebor Gletser Khumbu.

Mereka menemukan suhu es lebih hangat dari yang diperkirakan.

Daftar dan Harga Menu X.O Suki Signature, Bisa Pilih Makanan Jepang, Thailand, atau China

Jadwal UNBK SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK Tahun Pelajaran 2018/2019

Momen Ini yang Kembali Mempertemukan Ariel Noah dan Luna Maya, Intip Gaya Keduanya

Darah Marlin Mendidih Baca Chat Istrinya dengan Pria Lain, Bersama 5 Rekannya Lakukan Tindakan Keji

Es mencatat suhu minimum hanya -3,3C, dengan es paling dingin pun menjadi 2C lebih hangat daripada suhu udara tahunan rata-rata.

Namun, tidak semua mayat yang muncul dari bawah es adalah karena krisis glasial yang cepat.

Beberapa dari mereka juga muncul karena pergerakan Gletser Khumbu, kata pendaki gunung.

"Karena pergerakan Gletser Khumbu, kami dapat melihat mayat dari waktu ke waktu," kata Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.

"Tapi kebanyakan pendaki siap secara mental untuk menemukan pemandangan seperti itu." (tribunjateng.com/jen)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved