Sudah 31 Tahun Dimakamkan, Jasad Mbah Yai Anwar Tokoh NU Masih Utuh Saat Kuburan Digali
Sudah 31 Tahun Dimakamkan, Jasad Mbah Yai Anwar Tokoh NU Masih Utuh Saat Kuburan Digali
Proses pembongkaran makam juga disaksikan perangkat desa dan polisi.
Dua ulama Blitar KH Masy'ud Jamburi dan KH Jaelani ikut menyaksikan langsung proses pembongkaran makam Mbah Yai Anwar.
Gus Munib juga ikut melihat proses pembongkaran makam.
Para Banser dan warga yang melakukan pembongkaran makam Mbah Yai Anwar.
Sudah menjadi kuasa Allah, ketika jasad Mbah Yai Anwar diangkat dari liang lahat kondisinya masih utuh.
Kain mori yang membungkus jasad Mbah Yai Anwar juga belum rusak.
"Akhirnya peti jenazahnya tidak jadi dipakai. Hanya kain mori baru dipakai untuk alas jasad Abah yang masih terbungkus kain mori lama," katanya.
Mbah Yai Anwar merupakan sesepuh NU Blitar.
Dia pernah menjabat Rais Syuriah PCNU Blitar. Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Blitar dari PPP pada zaman orde baru (Orba).
Mbah Yai Anwar juga menjadi mursyid tarekat Al Mu'tabaroh Annahdliyah.
Semasa hidupnya, Mbah Yai Anwar juga dikenal sebagai sosok kiai yang kharismatik dan sederhana.
Mbah Yai Anwar sering mengisi pengajian keliling dari kampung ke kampung.
"Abah dulu ketua KUA Gandusari, lalu jadi ketua Pengadilan Agama di Trenggalek. Terakhir ketua Pengadilan Agama di Malang. Tahun kapan saya tidak ingat," ujarnya.
• VIDEO - 1.360 Peserta Ikuti Lampung Championship III Pencak Silat Open Turnament di Gor Saburai
• Jalan Tol ke Terbanggi Besar Macet Panjang Lagi, Mobil Menumpuk di Pintu Tol Gunung Sugih
• Selangkah Lagi Jadi Profesor Doktor Muda UNM Ditangkap, Dugaan Pembunuhan Istri Pejabat
Mbah Yai Anwar meninggal pada 21 September 1988.
Mbah Yai Anwar memiliki 10 anak, tujuh perempuan dan tiga laki-laki.