Setelah Dapat Pesan dari Istrinya, Perampok Sadis Langsung Menyerahkan Diri ke Kantor Polisi

Setelah mendapat pesan dari istrinya, seorang perampok sadis akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Penangkapan. Setelah Dapat Pesan dari Istrinya, Perampok Sadis Langsung Menyerahkan Diri ke Kantor Polisi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAY KANAN - Setelah mendapat pesan dari istrinya, seorang perampok sadis akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Adapun, pesan yang disampaikan sang istri berasal dari pihak kepolisian.

Bagaimana kronologi perampok sadis menyerahkan diri setelah mendapat pesan dari istrinya?

Tersangka kasus perampokan, Anwari alias Mangku (25) menyerahkan diri ke polisi.

Anwari merupakan tersangka perampokan di Pondok Pesantren Angkringan Raudhatul Mutolibin, Way Kanan.

Anwari tercatat sebagai warga Baru Raharja, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara.

Kasat Reskrim Polres Way Kanan, AKP Yuda Wiranegara menjelaskan, polisi awalnya mendatangi rumah Anwari untuk melakukan penangkapan.

Namun, tersangka tidak berada di rumah.

Sepak Terjang Perampok Asal Sumsel yang Baku Tembak dengan Polda Lampung

"Kami titip pesan ke istrinya agar tersangka menyerahkan diri ke Polres Way Kanan. Kalau tidak, kami akan ambil tindakan tegas dengan melumpuhkan tersangka," kata Yuda Wiranegara.

Beberapa hari kemudian, Anwari menyerahkan diri ke kantor polisi.

Anwari diantar pihak keluarga.

Anwari terlibat perampokan di Pondok pesantren Angkringan Raudhatul Mutolibin Kampung Tanjung Sari Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (25/12/2018) sekitar pukul 01.30 WIB.

Ketika itu, korban Ahmad Samngani sedang tidur di kamar.

Korban bersama istri dan kedua putranya.

Tiba-tiba, lima orang laki-laki dengan tutup wajah datang.

Mereka menodongkan senjata tajam jenis golok ke arah korban.

Para tersangka mengikat korban di tiang rumah.

Istri Pejabat Tewas di Mobil Terios dengan Skenario Dirampok, Terungkap Pelaku dan Motif Asmara

Para korban diikat menggunakan gorden.

Tak hanya diikat, para korban juga disumpal di bagian mulut.

Para tersangka menggunakan kelambu untuk menyumpal mulut korban.

Komplotan perampok tersebut lalu mengambil barang berharga, antara lain satu unit sepeda motor Honda Legenda, satu unit genset, beras, dan hewan ternak berupa dua ekor kambing.

Perampok Sadis Tewas Ditembak

Sebelumnya, jajaran Polda Lampung menembak mati dua rampok sadis yang melawan saat akan ditangkap pada Kamis, 28 Maret 2019.

Drama baku tembak polisi dan penjahat pun sempat terjadi saat penangkapan di Jalan Purnawirawan 6A Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandar Lampung.

Kedua perampok sadis tersebut akhirnya tewas ditembus timah panas.

Kasubdit III Jatanras Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, kedua tersangka dikenal nekat dan tak segan melukai korbannya.

Keduanya merupakan jaringan spesialis pencurian rumah kosong.

Video Perampok di ATM Kembalikan Uang Korban, Polisi Tetap Menangkapnya

"Yang di Jalan Nusantara, juga mereka berdua. Jadi, mereka ini pemetik yang memang incar rumah kosong. Kalau tepergok, akan melakukan kekerasan," tuturnya.

Dari tujuh TKP, kata Ruli, kedua tersangka pernah melakukan aksi pencurian di Bilabong, Kemiling.

"Di Bilabong ini, pelaku sempat menyandera anak pemilik rumah. Kejadian ini pada bulan Januari," paparnya.

Lintas Provinsi

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, AKBP Adrian Indra Nurinta mengatakan, kedua pelaku yang ditembak mati merupakan pelaku curat dan curas lintas provinsi.

"Jadi dia dari Palembang, beraksi di Sumbangsel, Lampung, termasuk Bengkulu," jelasnya.

Adrian menuturkan, setidaknya ada tujuh TKP yang telah dikuras oleh kedua tersangka.

"Tujuh TKP ini di antaranya Korpri, Way Kandis, Untung Suropati, Labuhan Ratu, Kemiling, dan seterusanya," jelasnya.

Polisi, sambung Adrian, pun masih melakukan pengejaran kelompok jaringan pencuri bobol rumah kosong tersebut.

Pengeroyokan Berakhir Penusukan, Pemuda Selamatkan Wanita yang Alami Pelecehan Seksual di Lampung

"Jadi dua tersangka ini ini memang masih ada lagi jaringan lainnya, dan masih kami lakukan pengejaran," tegasnya.

Adrian menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan jangan mudah percaya.

"Kalau ada yang mencurigakan langsung laporkan, jangan bertindak sendiri karena banyak pelaku pencurian di wilayah Bandar Lampung banyak memakai senpi rakitan," tandasnya. (tribunlampung.co.id/anung bayuardi)

YUK SUBSCRIBE CHANNEL Tribun Lampung News Video di bawah ini.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved