Video Tribun Lampung
VIDEO - Harapan Menhub Usai Resmikan Bandara Gatot Subroto di Way Kanan
Bandara Gatot Subroto di Way Kanan diresmikan Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi, Sabtu (6/4/2019).
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: wakos reza gautama
“Mudah-mudahan provinsi Lampung bertambah maju,” ujarnya.
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penerbangan komersial yang pertama, dua kali seminggu akan dievaluasi setiap hari.
Menurutnya baru ada bandara yang belum lengkap, tetapi penerbangan komersial sudah dilakukan.
Dirinya melihat daerah sekitar Bandara Gatot Subroto maju karena perkembangan agrikultur.
OKU dan Way Kanan juga daerah agrikultur. Banyak air terjun, sebagai tempat wisata sekaligus sebagai penghasil terbesar perkebunan di kabupaten Waykanan.
"Pariwisata dapat menjadi salah satu faktor pengembangan daerah.," ujarnya.
Saat ini luas Bandara Gatot Subroto dengan luas 300 meter persegi, revitalisasi penataan ulang interior, ruang tunggu terminal untuk 80 penumpang.
Menhub juga akan mendorong agar landas pacu Bandara Gatot Subroto di perpanjang menjadi 2.400 meter.
“Mudah-mudahan tahun depan landasan pacu bisa diperpanjang agar pesawat Boeing 737 dapat mendarat di bandara gatot Subroto,” harapnya.
Selain itu pihaknya juga akan mengupayakan bandara Taufik Kiemas di Lampung Barat dapat diresmikan secepatnya.
Kemudian akan menambah panjang landasan menjadi 2.000 meter, agar dapat menjadi bandara komersial juga.
“Bandara Raden inten juga menjadi embarkasi haji,” harapnya.
Untuk maskapai yang sudah masuk dalam daftar, yakni Citilink dan Lion Air. Jadwal penerbangan dijadwalkan dua kali dalam seminggu, Selasa dan Kamis.
“Untuk tiket harganya yang pasti terjangkau,” kata Menteri.
Namun Menteri Budi belum menyebutkan harga tiket dengan tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta - Bandara Gatot Subroto Waykanan, maupun menuju Bandara Sultan Mahmud Badarudin 2, Palembang.
Sementara, KASAD Jenderal Andika Perkasa mengatakan, dengan dikomersilkannya Bandar Udara Gatot Subroto merupakan solusi yang sangat baik.
Dimana, ada pembangunan fasilitas untuk bandara, seperti ruang tunggu. Masyarakat, pemerintah dapat memanfaatkan untuk transportasi udara.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi/Wahyu Iskandar)