Tol ke Pelabuhan Panjang, Lampung Bisa Jadi Pusat Ekonomi Sumbagsel

sehubungan dengan akan segera dibangunnya jalan tol yang menghubungkan jalan tol di kawasan Industri Lematang langsung menuju ke Pelabuhan Panjang

Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: wakos reza gautama
Tribun Lampung/Eka Ahmad Sholichin
BERSANDAR - Kapal Peti Kemas "MV Balthasar Schulter" bersandar di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, sejak Senin (25/3/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - General Manager PT Pelindo II (Persero) Cabang Panjang Bandar Lampung, Drajat Sulistyo, berharap Lampung akan menjadi hub atau pusat dari aktivitas ekonomi di wilayah Sumatera Bagian Selatan.

Harapan itu disampaikan Drajat sehubungan dengan akan segera dibangunnya jalan tol yang menghubungkan jalan tol di kawasan Industri Lematang langsung menuju ke Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung.

Jaraknya sekitar 8 km dengan waktu tempuh 12 menit.

"Artinya apa, ke depan aktivitas ekspor untuk berbagai produk dari wilayah Sumbagsel bisa dilakukan langsung dari Pelabuhan Panjang, tidak perlu lagi ke Jakarta dulu," kata Drajat dalam pertemuan silaturahmi dengan Tribun Lampung di Kantor PT Pelindo II Panjang, Kamis (11/4/2019).

Dalam pertemuan tersebut, Drajat didampingi Supervisor Humas dan Pelayanan Pelanggan IPC Panjang Frans Radian.

Sedangkan dari Tribun Lampung hadir Pemimpin Redaksi Andi Asmadi, Pemimpin Perusahaan Daryono, Wakil Pemimpin Perusahaan Iin Wahyuningrum, dan para manajer.

Drajat baru setahun menjabat GM Pelindo II Panjang.

Ia pun melakukan berbagai perbaikan, termasuk menjadikan Pelabuhan Panjang menjadi Pelabuhan Internasional Panjang.

Pengguna  Tol Trans Sumatera Berharap Tol Gratis Sampai Lebaran, Saat Ini Masih Gratis

Rombongan Media Gathering Pelindo II Napak Tilas Sejarah Kemaritiman Indonesia di Museum Maritim

Pada 25 Maret 2019 lalu, untuk pertama kalinya merapat kapal bertonase besar yang sekali angkut membawa 4.000 kontainer.

Shipping Line internasional pun menyatakan ketertarikannya untuk merapatkan kapal-kapal besar di Pelabuhan Panjang.

"Ada challenge dari perusahaan pelayaran internasional Mars Line untuk melabuhkan kapal kontainer berukuran besar dari luar negeri. Saya bilang bisa," ujar Drajat.

"Sekarang kapal besar yang datang ke Pelabuhan Panjang pada umumnya di atas 10 ribu ton. Ada yang sampai 60.000 ton. Satu kapal besar masuk, maka kapal lain akan ikut masuk," ungkapnya.

Untuk menjadikan Lampung sebagai hub Sumbagsel, maka mau tidak mau Pelabuhan Panjang harus ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional.

Bagaimana caranya? Jalan tol yang sudah ada sekarang diperluas jangkauannya dengan membangun jalan tol langsung ke Pelabuhan.

Dari Lematang yang menjadi logistic industrial area diteruskan ke pelabuhan.

Kenapa Lampung bisa menjadi hub? Menurut Drajat, karena Lampung punya semuanya.

Ada jalan tol yang bagus. Ada pelabuhan yang juga bagus dan standar internasional.

"Dengan demikian, kenapa ekspor mesti lewat Jakarta. Lampung kehilangan pajak ekspor, dana bagi hasil hilang.

APBD tak naik-naik walau banyak pabrik di sini," paparnya.

Karena itu, Drajat berharap semua pihak di Lampung, mulai dari pemerintah hingga dunia usaha agar bisa mengkonsolidasikan ekspor semua lewat Pelabuhan Panjang, maka, Lampung akan hidup.

"Saya sudah usulkan ke Ibu Menteri BUMN, konsep Bandar Lampung Integrated Industrial Port. Bandar Lampung memiliki industri dan pelabuhan yang terintegrasi," katanya.

Drajat mengungkapkan, setiap tahun ada sekitar 350 ribu kontainer melalui Pelabuhan Panjang.

Targetnya adalah 500 ribu kontainer.

"Andaikata mencapai 500 ribu kontainer, kira- kira pajaknya berapa untuk Lampung," ujarnya seraya tersenyum.

"Lampung itu luar biasa. Saya ke sini untuk menggali emas," katanya, lalu mengungkapkan, Pelabuhan Panjang akan dijadikan pelabuhan percontohan seluruh indonesia.

Pemprov Lampung Mendukung

Jalan tol yang langsung terhubung ke Pelabuhan Panjang sebenarnya sudah dibahas sejak tahun lalu.

Pemprov Lampung pun mendukung penuh perencanaan khusus untuk menguhubungkan Pelabuhan Panjang dengan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung, Taufik Hidayat, dalam rapat koordinasi pada 11 Oktober 2018 mengatakan, dengan adanya akses jalan tol langsung ke Pelabuhan Panjang, maka optimalisasi potensi Provinsi Lampung dan Pulau Sumatera pada umumnya akan lebih meningkat dimasa yang akan datang.

Ketika itu, Taufik mengungkap ada tiga opsi. Pertama, atas prakarsa Pelindo sendiri yang membiayai.

Kedua, pengelola jalan tol yang membangunnya.

Ketiga, menata yang ada dengan membikin jalan alternatif dengan material yang ada.

Asisten Deputi Sistem Transportasi Multimedia Kemenko Perekonomian Tulus Hutagalung menjelaskan bahwa semua pihak akan melakukan upaya untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan jalan akses penghubung tersebut.

"Memang lebih optimal kalau jalan tolnya itu selain ke Bakauheni juga bisa nyambung ke Pelabuhan Panjang, dan ini akan dibahas lebih lanjut di Kementerian PUPR dan juga menggabungkan antara Pelindo II sebagai pengelola Pelabuhan Panjang, dan juga PT Hutama Karya sebagai pengelola jalan tol. Jadi nanti ada beberapa alternatif yang akan ditindak lanjuti segera," ujar Tulus.

(Tribunlampung.co.id/Ana Puspita Sari)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved