Pilpres 2019
Jokowi Menang Versi Quick Count, Prabowo Sujud Syukur Klaim Menang. Habibie: Mari Gandeng Tangan!
Sejumlah lembaga survei di Indonesia telah merilis hasil hitung cepat (quick count) untuk Pemilihan Presiden 2019.
Kepala Dingin
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berharap semua pihak menggunakan kepala dingin menyikapi hasil proses demokrasi lima tahunan ini.
"Siapapun yang menang nanti. Baik incumbent atau penantang tidak boleh ada yang melakukan tindakan anarkistis. Apalagi menyalahkan yang menang," kata Ujang.
Ujang menjelaskan, Pemilu Legislatif maupun Pilpres merupakan preses demokrasi biasa yang berulang setiap lima tahun.
Karenanya, semua pihak diharapkan bisa menerima apapun hasil yang didapat.
"Pemilu 2019 semua kontestan habis-habisan berkampanye. Tidak jarang kita temukan gesekan, nyinyiran, saling serang dan saling menafikan. Dalam demokrasi perbedaan pendapat itu hal biasa. Sekeras apapun perbedaan, yang penting tidak anarkistis," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Kata Ujang, pihak yang menang tidak boleh jemawa. Demikian halnya pihak yang kalang harus tetap lapang dada.
"Semua ada jalurnya. Jika ada kerebratan dari yang kalah, jalur hukum adalah yang terbaik. Pilpres hanya rutinitas lima tahunan biasa. Pasti ada yang menang dan ada pula yang kalah," papar dia.
Seyogyanya, kata Ujang, setiap kandidat harus siap menang dan kalah jika sudah menyatakan siap maju sebagai calon presiden dan wakil presiden. "Jangan hanya siap menang, tapi tidak siap kalah," tutup Ujang.
(tribun network/tim)