Tribun Bandar Lampung

Pembangunan Pasar Smep Dimulai: Ekskavator Siaga, Air Kolam Eceng Gondok Disedot

Pemkot Bandar Lampung melalui pihak ketiga, PT Asmi Hidayat, telah memulai pembangunan Pasar Smep.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Eka Ahmad Sholichin
Dua ekskavator siaga di lokasi pembangunan Pasar Smep, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemkot Bandar Lampung melalui pihak ketiga, PT Asmi Hidayat, telah memulai pembangunan Pasar Smep, Tanjungkarang Pusat. Pekerja mengawali dengan menyedot air dan membersihkan kolam berisi sampah, khususnya tanaman eceng gondok.

Pantauan awak Tribun Lampung, Jumat (19/4/2019), satu unit pompa penyedot air dan dua alat berat ekskavator siaga di lokasi pembangunan.

"Sekarang kami fokuskan ke pembersihan kolam eceng gondok," kata Muhammad Zen, Konsultan Pengawas Pembangunan Pasar Smep.

Kolam berisi eceng gondok itu terdiri dari dua bagian kedalaman. Pertama, di bagian pinggir kolam yang berkedalaman 3 meter. Kedua, di bagian tengah kolam dengan kedalaman 6 meter.

Zen menjelaskan, pompa sudah mulai menyedot air dari pinggir kolam. Namun, penyedotan terkendala sampah dan lumpur yang ikut terbawa hingga membuat pompa tersumbat.

"Tadi pas masuk dengan kedalaman 3 meter, pompa kesulitan menyedot karena ada lumpur dan sampah yang menumpuk. Akhirnya, (pompa) tersumbat," ujarnya.

Zen mengungkapkan, kendala dalam penyedotan air serta pembersihan sampah dan eceng gondok adalah cuaca yang masih hujan. Selain itu, sambung dia, air cucian dan WC dari ruko-ruko juga mengalir ke kolam tersebut.

"Kendalanya, karena masih hujan, airnya bertambah lagi bertambah lagi. Karena itu, rencananya kami akan mendatangkan dua unit lagi pompa penyedot air," katanya.

Zen memaparkan, apabila air di kolam sudah kering, pekerja akan memasukkan tanah ke bagian tengah kolam. Itu agar alat berat ekskavator bisa menjangkau untuk pembersihan.

"Kalau nggak begitu, alat berat nggak bakal berani masuk ke dalam. Jadi sekarang, kuras dulu airnya pakai pompa, lalu buang ke kali. Sesudah habis, nanti ada penimbunan karena akan ada basement," jelasnya.

Di tengah beberapa kendala, pihaknya menargetkan pembersihan kolam sampah dan eceng gondok rampung pada April ini.

"Dua ekskavator kami turunkan untuk membantu pembersihan kolam supaya lebih cepat. Kami upayakan selesai sampai kering, bulan ini," ujar Zen.

Ia menambahkan, keberadaan kolam itu merupakan hasil dari desain pembangunan yang lama. Sementara sekarang sudah berganti desain, sehingga berbeda pengerjaannya.

"Makanya nanti setelah selesai pengurasan, yang di dalam kami timbun. Di pinggir-pinggir akan ada semacam siring. Sehingga ketika hujan, air tidak turun ke tengah. Nanti tampung airnya ke lubang bagian depan. Tetap kami sedot juga," papar Zen.

Pernah Terpeleset

Proyek Pasar Smep sempat mangkrak selama empat tahun sejak 2014. Setahun yang lalu, April 2018, kondisi pasar ini semakin memprihatinkan. Jalan berupa jembatan kayu untuk akses para pembeli dan pedagang sudah keropos.

Pantauan awak Tribun Lampung saat itu, banyak material kayu yang ambrol ke kolam yang semestinya menjadi basement atau lantai dasar bangunan Pasar Smep. Pedagang sempat mengganti seadanya badan jembatan yang ambrol dengan kayu bekas kotak buah.

Selain badan jembatan ambrol, pagar seng pembatas jembatan dengan kolam juga roboh karena tanah di sekitarnya longsor. Pedagang dan pembeli harus ekstra waspada jika ingin lewat. Bahkan, pernah ada seorang ibu terpeleset masuk kolam saat hendak berbelanja lantaran kondisi jembatan licin usai hujan.

600-700 Kios

Pemkot Bandar Lampung mengalokasikan dana Rp 25 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019 untuk pembangunan Pasar Smep. Pemkot menargetkan pembangunan selesai pada akhir 2019 dengan berdirinya 600-700 kios.

Dalam desain, bangunan Pasar Smep ini memiliki luas 63 x 56 meter. Pelaksana proyek akan membangun Pasar Smep dengan tiga lantai. Itu termasuk basement serta tempat parkir mobil di bagian atas. Sementara di bagian belakang, akan terdapat taman.

Selama pembangunan berjalan, Unit Pelaksana Teknis Pasar Smep mengalihkan lokasi jualan setidaknya 13 pedagang. Itu karena alat berat akan masuk ke lokasi proyek, sehingga bakal mengambil tempat berdagang.

Sejumlah pedagang yang terkena dampak relokasi akibat pelaksanaan pembangunan Pasar Smep mendukung penuh kebijakan Pemkot Bandar Lampung. Sri, misalnya, pedagang buah dan sayuran di Pasar Smep.

"Ya nggak masalah kalau harus pindah sementara. Sebelumnya memang sudah ada pemberitahuan," katanya.

Lokasi relokasi para pedagang berada di bagian belakang pasar yang masih tersedia ruang untuk berjualan.

"Pindahnya di belakang. Kami ikut saja prosedurnya bagaimana baiknya," tutur Sri.

Pedagang lainnya, Dewi, juga tidak mempersoalkan dengan kebijakan relokasi sementara para pedagang selama berjalannya pembangunan Pasar Smep.

"Yang penting kami masih bisa dagang. Nggak masalah kalau mau relokasi dulu," ujarnya.

Ia pun mengharapkan agar pembangunan Pasar Smep secepatnya berjalan.

"Semoga aja cepat biar pedagang nggak kocar kacir di pinggiran seperti sekarang ini," katanya.

Lampu Tembak untuk Lembur

Untuk mengejar target pembangunan, khususnya pembersihan kolam sampah dan eceng gondok, pihak ketiga menambah jam kerja para pekerja hingga malam hari.

"Kami maksimalkan pengerjaannya. Kami upayakan malam tetap kerja," kata Yadi, pekerja lapangan Pasar Smep, Jumat (19/4/2019).

Pihak ketiga pun telah memasang dua unit lampu tembak 400 watt di lingkungan proyek agar para pekerja bisa lembur.

"Sudah pasang lampu-lampu tembak 400 watt di lantai 3 ruko-ruko di sekitar lokasi pembersihan kolam. Supaya malam bisa tetap kerja," tutur Yadi.

Menurut Yadi, tidak mudah mengejar target penyelesaian khususnya pembersihan kolam eceng gondok.

"Kendalanya, ruang tempat pengerjaan sempit. Berbentuk L. Kami jadi nggak leluasa keliling untuk membersihkan. Tapi, insya Allah akhir tahun bisa selesai," ujar Yadi. (Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved