Pemilu 2019
5 Petugas Pemilu di Lampung Wafat, 17 Sakit Setelah Dibegal, Kecelakaan, Dipatuk Ular, dan Kelabang
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal maupun sakit saat bertugas terus bertambah.
Setelah di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, nyawa Sukarman sudah tidak bisa diselamatkan.
"Kata dokter sudah meninggal karena sakit jantung. Padahal anak saya itu sehat-sehat tidak pernah sakit. Paling sakit itu masuk angin aja," ujar wanita yang sehari-hari berjualan kue keliling ini.
Sementara Supartono, adik almarhum berharap ada perhatian dan santuan pemerintah dan pihak penyelenggara pemilu bagi keluarga almarhum.
"Kakak saya kecapean karena saat pencoblosan dia pulang subuh, paginya kerja lagi. Jadi badannya drop. Semoga ada perhatian dari pemerintah dan KPU," harap Supartono.
Supartono mengatakan, almarhum kakaknya itu tinggal bersama ibunya, dan sehari-hari bekerja sebagai supir mobil angkutan pasir.
"Kakak saya tinggal sama ibu. Dia itu pekerja keras. Dia memang tidak ada istri karena sudah pisah. Kalau orangnya perhatian dan suka pelihara kucing," tambah Supartono.
• Mata Kaki Dipatuk Ular Berbisa saat Pemilu 2019, Begini Kondisi Lilis Anggota KPPS di Mesuji
Dipatok Ular
Selain lima petugas yang meninggal dunia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung juga mencatat ada 17 petugas penyelenggara pemilu yang mengalami sakit.
Mereka tersebar di beberapa kabupaten di Lampung (lihat grafis).
Mereka yang sakit ini, ada yang kelelahan, kecelakaan, dibegal, digigit kelabang hingga dipatok ular saat bertugas.
Petugas KPPS yang digigit ular bahkan seorang perempuan, Lilis, warga Mesuji.
Ia bertugas sebagai anggota KPPS TPS 02 Wiralaga II, Mesuji.
Ia digigit ular saat akan melanjutkan penghitungan suara di TPS.
Ketua KPU Mesuji, Ali Yasir, mengatakan Lilis dipatok ular diluar area TPS.
Lilis dipatok ular pada bagian mata kaki sebelah kiri saat berjalan menuju ke TPS usai beristirahat, Rabu (17/4/2019) malam, selepas magrib.