Kisah Pilu TKW Ilegal Asal Metro di Abu Dhabi, Juriah: Kami Diperjualbelikan Seperti Barang Saja!
TKW asal Kota Metro, Provinsi Lampung, Juriah, yang sempat hilang kontak dengan keluarganya sejak 13 Maret, akhirnya berhasil pulang ke Indonesia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kota Metro, Provinsi Lampung, Juriah, yang sempat hilang kontak dengan keluarganya sejak 13 Maret, akhirnya berhasil pulang ke Indonesia.
Ia telah berkumpul kembali dengan keluarganya di Metro setelah mengalami kekerasan di Abu Dhabi.
Ia pun menceritakan pengalamannya selama di sana.
Ditemui di rumahnya, ibu dua anak ini menuturkan awal keberangkatan ke Abu Dhabi hingga berhasil kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Juriah berangkat pada Juni 2018. Kala itu, ia mendapat panggilan agen dari Banten.
Ia masuk ke Timur Tengah sebagai TKW secara ilegal setelah dinyatakan memenuhi syarat oleh agensi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Berangkat dari Lampung ke Jakarta, wanita 29 tahun itu dibekali uang Rp 6 juta.
Dari sana, dirinya bergeser ke Banten dan pindah ke Surabaya.
• Kisah Pilu Juriah Jadi TKW Ilegal, Diperlakukan Layaknya Barang Dagangan
Kemudian ia mengudara dan transit di Malaysia hingga sampai ke Abu Dhabi.
Selama di bandara (Malaysia dan Abu Dhabi) Juriah sama sekali tidak menjalani pemeriksaan imigrasi, semua sudah diwakilkan pihak agensi.
"Begitu turun dari bandara semua diurusin supir. Pasport diambil. Kita langsung diantar ke agensi. Cuma dibekali uang senilai Rp 6 juta. Itu dari agensi yang kasih. Saya cuma ingat nama agen di sana itu Alwadi," kenangnya.
Sesampai di kantor agensi, Juriah ternyata tak sendiri. Janda dua anak ini menuturkan, ada ratusan warga Indonesia yang senasib dengan dirinya.
Mirisnya, semua buruh migran tersebut, bekerja ke negeri dengan cara ilegal.
"Kalau ratusan ada. Iya sama, ilegal semua. Ada yang sudah tua malahan. Bukan cuma orang Indonesia saja malah. Dan rata-rata mereka menyesal. Ya itu, karena perlakuan dan pendapatan yang tidak sesuai. Kapok lah kalau saya," ketus perempuan berhijab itu.
Setibanya di sana, ia bersama para TKW lainnya diperjualbelikan laiknya "barang" kepada calon majikan.