Tribun Pesawaran
Pelajar SMP di Pesawaran Selamat dari Tanah Longsor karena Dengar Suara Mencurigakan
Danu Setiawan (14), pelajar kelas I SMP di Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, nyaris menjadi korban tanah longsor
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
"Dikhawatirkan kalau tidak ditanggulangi dengan tanggul akan terkikis terus, dan takutnya menggerus hingga rumah warga lainnya," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa Sungai Way Ngeluh bermuara ke Sungai Gedongtataan kemudian ke Sungai Way Sekampung.
Atas kejadian bangunan rumah longsor itu, Tohir mengatakan, pemerintah melalui BPBD telah mengirimkan bantuan.
Diantaranya berupa mie instan dan air mineral, serta makanan cepat saji.
Tidak hanya itu, Pemerintah Desa Kebagusan juga memberikan bantuan 20 sak semen dan satu rit pasir untuk rehabilitasi kediaman Sumarno.
Warga yang tergerak hatinya dengan peristiwa tersebut ada juga yang mengirim semen dan pasir.
Mengingat kondisi ekonomi keluarga korban yang masuk pada golongan bawah.
Sumarno merupakan pekerja serabutan, sedangkan bangunan rumahnya non permanen.
Menurut Tohir kondisi rumah itu termasuk dalam rumah tidak layak huni (RTLH).
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah juga menindaklanjuti kondisi tersebut melalui program bedah rumah.
Dia menceritakan di Desa Kebagusan terdapat sekitar 100 RTLH. Jumlah itu dari sekitar 1.640 KK yang ada pada wilayah tersebut.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan)