Dokter Erwin Iskandar: Penderita Diabetik Retinopathy Bisa Mengalami Kebutaan dalam Jangka Panjang

Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit metabolik.

Ditandai kondisi gula darah yang tinggi akibat kurangnya hormon insulin dalam tubuh.

Komplikasi penyakit ini salah satunya adalah mengganggu penglihatan mata atau penurunan tajam penglihatan pada penderitanya.

dr Erwin Iskandar SpM, Tim vitrektomi dari RS Pusat Mata Nasional (PMN) Cicendo Bandung menjelaskan, kerusakan mata karena diabetes berbeda penanganannya dengan kerusakan mata akibat penyakit lainnya.

"Terjadi pembengkakan sehingga menutup bagian tengah mata," jelas dr Erwin di aula RS Urip Sumoharjo dalam acara launching pelayanan perdana operasi mata dengan cara vitrektomi, Sabtu (27/4/2019).

Namun memang ada beberapa penderita diabetes yang makulanya belum terkena atau diabetesnya terkontrol, tajam penglihatan masih bagus.

"Kalau terjadi penurunan tajam penglihatan bagi penderita DM, itu memasuki 6/12 akan sulit membaca tulisan dikoran, saat menyetir melihat tanda rambu lalu lintas kurang jelas. Membahayakan untuk menyetir," imbuh dia.

Bahkan jika memasuki 6/24 sulit, penderita akan mengalami kesulitan untuk mengenali wajah orang.

• Rumah Sakit Urip Sumoharjo Melaunching Layanan Operasi Retina Mata Menggunakan Cara Vitrektomi

"Orang yang mengalami diabetik retinopathy cenderung mudah stres. Dalam jangka panjang bisa menimbulkan kebutaan jika tidak mengontrol gula darahnya," terang dia.

Penting untuk melakukan skrining mata untuk melihat sejauh mana kerusakan yang terjadi pada bagian mata penderita.

Hadir dalam acara launching pelayanan perdana operasi mata dengan cara vitrektomi, Direktur PT Gunung Sulah Medika, Perdami Lampung, Direktur RS urip Sumoharjo, dokter umum, dan dokter spesialis RS Urip Sumoharjo.

(tribunlampung.co.id/sulis setia)