Berita Lampung

Motif Pria Beristri Bunuh Siswi SMK, Emosi Dimintai Uang Rp 8 Juta untuk Beli HP

Polres Lampung Tengah mengungkap motif di balik pembunuhan AD, siswi SMK asal Lampung Timur.

Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Tribunlampung.co.id
BUNUH SISWI SMK - Foto ilustrasi. Motif pria beristri bunuh siswi SMK di Lampung Tengah, emosi diminta uang Rp 8 juta untuk beli HP. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polres Lampung Tengah mengungkap motif di balik pembunuhan AD (15), siswi SMK asal Lampung Timur.

Polisi telah menangkap Suryadi (42), pelaku yang diduga menghabisi nyawa gadis 15 tahun asal Desa Kedaton Buring, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur ini.

Diketahui, jenazah AD ditemukan jajaran Polres Lampung Tengah bersama warga di wilayah Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Rabu (17/9) sekira pukul 12.22 WIB.

Saat ditemukan, kondisi jasad siswi SMK Muhammadiyah Seputih Raman itu mengapung di sungai perkebunan tebu Divisi 5, PT Gunung Madu Plantations (GMP).

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Devrat Aolia Arfan menjelaskan, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka lebam di bagian tubuhnya.

"Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia mengambang di dalam sungai dengan keadaan masih mengenakan pakaian. Dari hasil pemeriksaan medis tentang fisik korban ditemukan tanda kekerasan seperti pukulan benda tumpul," ujar dia, Kamis (18/9/2025).

Devrat menjelaskan, korban ditemukan di sungai yang lokasinya cukup tersembunyi.

Saat ditemukan, jenazah mengenakan celana jins biru, kemeja motif warna abu-abu dan hitam, dan berambut panjang.

Dia mengatakan, saat ini jenazah sudah dievakuasi oleh tim Inafis dan Tekab 308 Polres Lampung Tengah bersama warga setempat.

"Kami menduga bahwa jenazah wanita ini adalah korban pembunuhan," katanya.

Devrat menjelaskan, polisi sudah mengamankan Suryadi, warga Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Ia juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Devrat, Suryadi merupakan pria beristri yang bekerja sebagai wiraswasta di daerah tempat tinggalnya. Suryadi dan AD terlibat hubungan gelap.

Saat peristiwa itu terjadi, kata dia, Suryadi emosi saat dimintai uang oleh AD untuk membeli ponsel.

"Motif pembunuhan yang dilakukan Suryadi gegara AD meminta uang senilai Rp 8 juta untuk membeli HP. Namun, tersangka tidak sanggup memberikan sejumlah uang yang diminta, kemudian menganiaya korban hingga tewas," ungkap Devrat.

Devrat menuturkan, dari pengakuan tersangka, permintaan itu disampaikan AD saat keduanya bertemu di Lampung Tengah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved