Berita Lampung

Lampung Jadi Target Utama Pembangunan Pabrik Pengolahan Hasil Pertanian

Provinsi Lampung menjadi salah satu target utama program hilirisasi dan investasi besar sektor pangan yang digulirkan Kementerian Pertanian RI.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Pemprov Lampung
TARGET HILIRISASI - Pertemuan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dengan Dirjen Perkebunan Kementan Abdul Roni Angkat di ruang kerja gubernur, Bandar Lampung, Kamis (18/9/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Provinsi Lampung menjadi salah satu target utama program hilirisasi dan investasi besar sektor pangan yang digulirkan Kementerian Pertanian RI.

Pada Desember 2025 mendatang, pemerintah akan menggelontorkan dana Rp 180 miliar untuk peremajaan tanaman di sektor hulu.

Tahun berikutnya, rencana pembangunan pabrik pengolahan di sektor hilir juga mulai digarap.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dengan Dirjen Perkebunan Kementan Abdul Roni Angkat bersama jajaran dan perwakilan perusahaan di ruang kerja gubernur, Bandar Lampung, Kamis (18/9/2025).

Abdul Roni menegaskan, Lampung menjadi prioritas dalam program hilirisasi.

“Sesuai instruksi menteri, insya Allah Lampung akan kita dorong menjadi pusat hilirisasi dan investasi pangan. Di sektor hulu, kita lakukan peremajaan dengan menyediakan benih, jasa penanaman, hingga pengolahan tanah. Semua itu akan membentuk ekosistem bahan baku yang bisa mendukung pembangunan pabrik hilir seperti tapioka, kopi, cokelat, gula, dan lainnya,” jelas Roni.

Ia menyebutkan, tahap awal program langsung dieksekusi September ini dengan alokasi dana Rp 180 miliar.

“Targetnya selesai pada Desember. Setelah itu, pembangunan pabrik pengolahan kemungkinan dimulai tahun depan,” kata Roni.

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyoroti rendahnya nilai tambah produk pertanian Lampung karena sebagian besar masih diekspor dalam bentuk mentah.

Kondisi ini membuat keuntungan petani kecil dan pertumbuhan ekonomi daerah berjalan lambat.

“Sekitar 60 persen ekspor kopi Indonesia berasal dari Lampung. Cokelat juga hampir sama. Berdasarkan analisis saya, 70 persen uang hasil ekspor justru keluar dari Lampung. Kalau uang itu bisa berputar di sini, pertumbuhan ekonomi kita pasti akan jauh lebih cepat dan signifikan,” tegas Mirza.

Ia optimistis Lampung mampu menjadi sentra hilirisasi pangan.

Pasalnya, banyak investor melirik daerah ini berkat melimpahnya hasil perkebunan, ketersediaan lahan luas, serta posisi strategis yang dekat dengan Jakarta.

“Hasil perkebunan kita melimpah, lahan luas, lokasi dekat dengan Jakarta. Itu membuat Lampung sangat menarik bagi perusahaan yang ingin membangun pabrik pengolahan,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved