Jenderal Purn TNI Gatot Nurmantyo Buka Suara Setelah Namanya Dicatut untuk Memprovokasi
Jenderal Purn TNI Gatot Nurmantyo Buka Suara Setelah Namanya Dicatut untuk Memprovokasi
Gatot Nurmantyo mengunggah sejumlah foto capture berupa pesan berantai di whatsApp (WA) melalui akun twitternya @Nurmantyo_Gatot, pada Senin (4/3/2019).
Gatot Nurmantyo menyebut, sejumlah foto capture berupa pesan berantai via WhatsApp yang diunggahnya tersebut merupakan pesan-pesan yang berisikan informasi hoax.
Pesan berantai via WhatsApp itu membuat Gatot Nurmantyo berang lantaran namanya disebut-sebut di dalamnya.
Pesan tersebut berisi jika negara Indonesia hanya kuat berperang dan bertahan selama 3 hari, hingga disebut Indonesia tak bisa membayar hutang-hutang kepada negara China.
Gatot Nurmantyo mengatakan, informasi hoaks yang mencatut namanya melalui pesan berantai via WhatsApp itu merupakan bentuk ujaran kebencian.
"Beredar pesan di Whatsapp yang mengatasnamakan saya. Saya tegaskan, informasi ini bukan dari saya! Ini adalah HOAX! Mohon kiranya untuk berhenti menyebarkan pesan-pesan ujaran kebencian seperti ini," katanya.
Berikut Informasi Hoaks melalui Pesan Berantai via WhatsApp yang Mencatut Nama Gatot Nurmantyo:

Dalam pesan berantai itu benar adanya jika pesan tersebut mencatut nama Gatot Nurmantyo.
Dalam pesan itu berisi China akan menguasai Indonesia lantaran pemerintah Indonesia menjual aset-aset milik Indonesia ke China.
Selain itu, misi China bukan mengamankan aset bekas Indonesia melainkan ingin menguasai negara Indonesia.

Dalam unggahan capture-an Gatot Nurmantyo, berisi Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dipaksa untuk membuat amandemen agar China bebas masuk Indonesia
Sehingga dalam pesan berantai tersebut menyalahkan Jokowi sepenuhnya terkait China yang diduga akan dapat menguasai Indonesia.


Foto Gatot Nurmantyo di Baliho Prabowo-Sandiaga
Sebelumnya, foto Gatot Nurmantyo sempat dicatut dalam sebuah baliho kampanye Prabowo-Sandiaga
Gatot Nurmantyo pun meminta fotonya diturunkan dari baliho Prabowo-Sandiaga yang dipasang di posko Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Solo.