Pemerintah Beberkan Dua Skenario Pembangunan Ibukota Baru, Ini Rincian Dana yang Dibutuhkan

Pemerintah Beberkan Dua Skenario Pembangunan Ibukota Baru, Ini Rincian Dana yang Dibutuhkan

kompas.com/Fabian Januarius Kuwado
Ilustrasi - Presiden Jokowi saat meninjau Tol Lampung beberapa waktu lalu. Pemerintah Beberkan Dua Skenario Pembangunan Ibukota Baru, Ini Rincian Dana yang Dibutuhkan 

Inilah Tiga Kota Pilihan Pengganti Ibukota Jakarta, Jokowi Putuskan Pemindahan ke Luar Jawa

Presiden Jokowi memutuskan untuk memindahkan Ibukota negara dari Jakarta ke daerah lain di Luar Pulau Jawa, Senin (29/4/2019).

Pemerintah diketahui telah mulai melakukan persiapan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan sejak beberapa tahun lalu.

Hal itu terindikasi dari kegiatan pemetaan yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di sejumlah wilayah di Kalimantan.

Mengutip Antara, Sabtu (14/7/2018), Pejabat Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan pemerintah pusat telah mempersiapkan tiga alternatif yang menjadi lokasi baru ibu kota Indonesia.

Tiga kota yang menjadi alternatif lokasi ibu kota yang baru yakni Palangkaraya dan sekitarnya Provinsi Kalteng, Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, serta Panajam dan sekitarnya Provinsi Kalimantan Timur.

"Untuk mengkaji memilih tiga lokasi yang jadi alternatif ini, pemerintah pusat melibatkan Bank Dunia.

Alasan pelibatan Bank Dunia ini, karena pemerintah pusat menganggap lembaga itu independen dan objektif dalam mengambil keputusan," kata dia, Jumat (14/7/2018).

Sementara mengenai adanya getaran gempa di Kabupaten Katingan, Fahrizal meyakini tidak akan mempengaruhi rencana memindahkan ibu kotaIndonesia ke wilayah ini.

Sebab, getaran gempa tersebut tidak terlalu berbahaya dan sangat jarang terjadi.

"Saya lahir di Kalteng ini, umur saya pun hampir 50 tahun, tapi baru kali ini mendengar ada getaran gempa.

Getarannya pun sangat sebentar. Jadi, tidak akan mempengaruhi rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia," demikian Fahrizal.

Terkait dengan pemindahan ibu kota ini, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan, daerah yang bisa menjadi ibu kota baru harus memenuhi berbagai persyaratan.

"Yang kami lihat pertama topografi, tidak daerah banjir, bukan rawa-rawa, sampai dengan air, dan aspek kecocokan sebuah kota," ujar Sofyan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).

Dia menegaskan, pemilihan ibu kota baru telah diputuskan di luar Pulau Jawa.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved