Suami Bunuh Diri karena Tak Bisa 'Nafkahi' Istri, Polisi Temukan Hal Aneh di Alat Vital Korban

Dikutip dari Tribun Sumsel, SA ditemukan istrinya tergantung di dekat kamar mandi rumahnya.

Menemukan SA tewas, istri dan anak korban meminta tolong warga sekitar dan kemudian dilaporkan ke Polsek Lembak.

Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Lembak Iptu Desi Azhari membenarkan bahwa SA meninggal dengan cara gantung diri.

"Anggota kita sudah ke lokasi untuk melakukan olah TKP, dan sudah mengamankan barang bukti berupa baju dan celana yang dikenakan oleh korban dan tali yang digunakan korban untuk gantung diri," katanya.

Desi menegaskan bahwa korban meninggal murni karena bunuh diri.

• Diduga Ada Konflik Rumah Tangga, Ayah Muda Gantung Diri dan Tulis Pesan di Surat Hak Pilih Pemilu

• Minum Racun dan Setrum Gagal, IRT di Pringsewu Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

• Sempat Bertatapan dengan Korban, Saksi Mata Beberkan Kronologi Jatuhnya Mahasiswi FKIP Unila

"Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan fisik. Lebam pada leher itu akibat jeratan tali yang digunakan korban," katanya.

Dari pemeriksaan polisi, terdapat darah yang keluar dari kemaluan korban.

Darah tersebut disebutkan keluar karena pembuluh darah korban pecah.

Namun selain keluar darah, polisi juga menemukan hal janggal di kemaluan korban.

Polisi menemukan potongan mulut botol di kemaluan korban.

Istri korban menjelaskan, potongan mulut botol tersebut dipasang dikarenakan SA sudah 5 tahun tidak pernah lagi berhubungan badan dengan istrinya.

"Karena setiap kali istrinya mengajak berhubungan badan korban tidak mau, dan berdasarkan keterangan saksi-saksi diketahui korban memang bertingkah laku lemah lembut dan feminin," katanya.

Dari keterangan istri korban, SA diduga bunuh diri karena depresi tak mampu memberikan nafkah batin kepada istrinya.

Menolak saat Diajak Berhubungan Badan, Istri Tewas Dibacok Suami lalu Coba Bunuh Diri

Sementara itu, seorang suami tega membacok istrinya karena menolak saat diajak berhubungan badan.

Hal tersebut disampaikan di akun Facebook Seikijang pada Jumat (26/4/2019).

Insiden tersebut terjadi di Pasar 2, Dusun 3, Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Batubara, Sumatera Utara pada Jumat (26/4/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.

Dikutip dari Tribun Medan, Kapolsek Indrapura AKP D Habeahan mengatakan Zulkifli (58) dan Rismawati (41) awalnya terjadi pertengkaran pada Kamis (25/4/2019) malam.

• Sosok Perekam Video Bunuh Diri di Transmart Lampung Jadi Sorotan, Praktisi Hukum Angkat Bicara

Tetapi pertengkaran pasutri tersebut dilerai oleh orangtua Risma.

Sekitar pukul 03.00 WIB, adik korban terbangun mendengar suara teriak minta tolong sebanyak dua kali.

Suprianto (41) kemudian mencari sumber suara dan melihat korban tergeletak bersimbah darah di kamar.

Korban tewas di lokasi kejadian karena 15 luka bacokan.

Akibat bacokan, korban mengalami luka robek di bagian mulut, dagu, pipi kanan, mata kiri dan luka robek pada tangan kanan.

Sedangkan, Zulkifli berdiri tak jauh dari situ dengan membawa parang dan meminta Suprianto menjauh.

Zulkifli kemudian mencoba bunuh diri dengan menenggak racun rumput, tetapi tak bereaksi apa-apa.

Pelaku lalu menyerahkan diri ke Polsek Indrapura untuk menyerahkan diri.

Tetapi saat di kantor polisi, pelaku muntah-muntah dan dilarikan ke Klinik Oloan.

Saat dimintai keterangan, ia mengaku baru sepuluh hari di rumah dan selama ini merantau di Dumai, Riau untuk bekerja.

"Dari keterangan tersangka pembunuhan dilakukan atas dasar perasaan cemburu. Rencananya tersangka mau berangkat ke Dumai, Riau untuk kembali bekerja. Jadi minta dilayani dulu, tapi justru ditolak korban hingga akhirnya kalap membacok korban yang merupakan istrinya," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul: Warga Lembak Muara Enim Gantung Diri, Diduga Depresi Tidak Bisa Memberi Nafkah Batin Kepada Istri