Korban Tabrakan Disekap dalam Truk

Wanita Muda Ditemukan Tewas di dalam Truk, Keluarga Minta Pelaku Memohon Maaf Secara Langsung

Keluarga wanita muda korban kecelakaan lalu lintas yang tubuhnya dibawa kabur sopir truk, berduka.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan
Rajikun, ayah Mardiana, dan Salmah, kakak Mardiana saat ditemui di rumah duka. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Keluarga wanita muda korban kecelakaan lalu lintas yang tubuhnya dibawa kabur sopir truk, berduka.

Wanita muda yang diketahui bernama Mardiana Wulandari (16) berasal dari RT 01/ Dusun 02 Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.

Saat Tribunlampung.co.id menyambangi rumahnya, terlihat tenda dan kursi-kursi plastik di bawahnya.

Keluarga rumah tersebut tengah berkabung dan hendak melaksankan yasinan atas meninggalnya Mardiana Wulandari (16).

Mardiana merupakan remaja yang tewas dan jasadnya ditemukan terkunci di dalam truk yang terparkir di salah satu SPBU Lampung Selatan.

Jasad Mardiana tiba di rumah duka di Pekon Sumber Agung, Rabu sekira pukul 05.00 WIB.

Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pekon Sumber Agung sekitar lima jam sesudahnya, Rabu (1/5/2019) pukul 09.30 WIB.

Lima orang tengah bercengkrama di ruang tamu rumah tersebut.

Sopir Truk Tabrak Wanita, Bukannya Dibawa ke RS Malah Ditinggalkan di SPBU Lampung

Mereka adalah Rajikun (48) ayah dari Mardiana, Siti Ekowati (44) ibunya Maridana, dan Salmah (24) kakak perempuan dari Mardiana serta dua pria lain, satu diantaranya adalah kakek Mardiana.

Atas meninggalnya Mardiana, Rajikun menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian terkait perkara yang menimpa putrinya.

Selain itu, kata dia, sekeluarga mengharapkan sopir dari kendaraan yang menabrak Mardiana dapat segera ditemukan.

Salmah, kakak dari Mardiana, berharap sopir/tersangka tersebut dapat bertanggungjawab dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga.

Salmah mengatakan bahwa sebelumnya sempat bertengkar mulut dengan Mardiana satu bulan lalu.

Sebabnya, saat itu Salmah menginginkan adiknya tidak pergi ke Bandar Lampung melainkan tetap tinggal bersamanya di rumah.

Tapi, saat itu Mardiana ngotot dan teguh dengan keinginannya bertolak ke ibu kota Provinsi Lampung.

"Itu satu bulan yang lalu," tukasnya.

Menurut Salmah, Mardiana merupakan anak yang baik dan sayang kepada adik-adik sepupunya.

Selain itu, supel dan pandai bergaul.

Salmah sempat berkomunikasi dengan Mardiana melalui video call, dua hari sebelum kejadian.

Menurut Salmah, Mardiana menyatakan akan segera pulang.

"Mbak sabar ya, aku pingin pulang," ujar Salmah menirukan ucapan adiknya.

Akhirnya Mardiana pulang ke rumah. Namun dengan kondisi yang berbeda.

Mardiana pulang dengan terbungkus kantung jenazah.

Mardiana pun berpulang untuk selamanya ke sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Siti Ekowati, ibunda Mardiana mengaku ikhlas. Apapun bentuknya dia mengaku telah puas karena putrinya telah kembali. "Sudah, sudah ikhlas," tuturnya.

Diketahui Siti Ekowati dan Rajikun telah lama berpisah.

Mardiana, sebelumnya pernah ikut dan tinggal bersama Rajikun di Bandar Lampung.

Dalam Penyelidikan Kepolisian

Kasus wanita muda korban kecelakaan lalu lintas yang disekap di dalam mobil truk masih dalam penyelidikan aparat Polresta Bandar Lampung.

Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung Kompol Syouzarnanda Mega membenarkan insiden kecelakaan  yang mengakibatkan satu korban bernama Wulandari (16), meninggal dunia.  

Kecelakaan terjadi di Jalan Laks Malahayati Kelurahaan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Selasa 30  April 2019 sekitar pukul 01.00 WIB.

Kecelakaan terjadi  antara mobil dump truk Hijau nomor polisi BE 9169 BV  dikemudikan Puji Dohroman (43) dengan sepeda motor Honda Beat nopol BE 4857 DY milik korban.  

Menurut  Nanda kecelakaan bermula saat mobil Dump Truk   BE 9169 BV dan Sepeda motor Honda Beat berjalan bersamaan di Jalan Laks Malahayati.

Pada saat itu, posisi motor berada di belakang mobil.  

“Sampai di Jalan Cumi, mobil dump truk  mau belok kanan masuk  ke Jalan Cumi, kemudian  dari belakang  tiba-tiba datang motor Honda Beat  dikendarai korban  nabrak truk,  dan masuk  ke bawah mobil  bagian kanan. Saat kejadian ada warga melihat,  dan meraka teriak –teriak, akhirnya mobil  berhenti,” ujar Nanda, kepada Tribunlampung.co.id, Rabu 1 Mei 2019. 

Nanda menjelaskan, saat diteriaki warga, truk berhenti dan langsung memundurkan mobil, dan melindas bagian kepala korban.  

“Saat kejadian ada warga yang melihat, makanya mereka  teriak teriak,  supir truk berhenti tapi langsung mundurin mobil,  padahal  korban masih di bawah kolong mobil, dan kepalanya terlindas,” ungkapnya.

Kemudian lanjut Nanda, pengemudi dengan dibantu warga membawa korban  ke atas truk  untuk dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

“Saat itu saksi mata  curiga pelaku tidak membawa korban ke rumah sakit, makanya mereka kemudian mencari korban ke sejumlah rumah sakit, tapi korban tidak ditemukan,” tukasnya.

Nanda menjelaskan, korban baru diketemukan 17 jam setelah kejadian di  SPBU Simpang Kates Kecamatan Tanjungan, Kabupaten Lampung Selatan.

Saat diketemukan, korban dalam keadaaan sudah meninggal dunia. 

“Korban baru diketemukan 17 jam setelah kejadian,  saat itu korban berada di SPBU Simpang Kates Tanjungan, dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” tukasnya.

Dia menambahkan saat ini pengemudi supir truk masih dalam pengejaraan aparat Polresta Bandar Lampung.

“Sampai saat ini pelaku masih buron, dan dalam pengejaraan aparat Polresta Bandar Lampung,” pungkasnya.

Seorang wanita muda korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) disekap dalam truk.

Wanita muda korban kecelakaan tersebut diketahui bernama Wulandari (16).

Ia merupakan warga Pringsewu.

Namun, ia tinggal di Bandar Lampung.

Wulandari ditemukan dalam kondisi tewas di dalam truk Fuso pada Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.

Truk warna hijau tersebut terparkir di SPBU di kawasan Simpang Kates, Desa Tanjungratu, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.

Korban diduga korban kecelakaan dengan tempat kejadian di Bandar Lampung.

“Anggota Satlantas Polres Bandar Lampung melapor ke Polsek Katibung jika ada kendaraan truk Fuso yang membawa korban lakalantas di Bandar Lampung terparkir di SPBU Kates," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan, Rabu (1/5/2019).

"Petugas kemudian mengecek dan mendapatkan truk di SPBU,” lanjut M Syarhan.

Setelah mengalami kecelakaan, korban kemudian dibawa terduga pelaku.

Korban dibawa menggunakan truk bernomor polisi BE 9169 BV.

Saat itu, terduga pelaku beralasan akan membawa korban ke rumah sakit.

Tetapi, korban justru dibawa ke SPBU Simpang Kates.

Korban ditinggal di dalam kendaraan dalam kondisi pintu terkunci.

Kapolsek Katibung bersama jajarannya kemudian membuka paksa pintu kendaraan truk.

Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia.

“Korban dibawa oleh anggota Satlantas Polres Bandar Lampung ke RS Abdul Moeloek untuk diautopsi guna penyelidikan,” kata M Syarhan.

Sementara, pengemudi truk melarikan diri.

Pihak kepolisian hingga saat ini masih memburu sopir truk tersebut.

Menurut M Syarhan, kasus tersebut ditangani Unit Lakalantas Polresta Bandar Lampung.

“Karena, TKP kejadian lakalantasnya ada di wilayah Bandar Lampung,” ujar M Syarhan.

(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan)

Sumber: Tribun Lampung
Tags
Pringsewu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved