Jenderal Bawahan Soeharto yang Berani Gebrak Meja di Cendana, Tak Lama Nasibnya Jadi Begini
Jenderal Bawahan Soeharto yang Berani Gebrak Meja di Cendana, Tak Lama Nasibnya Jadi Begini
Pertemuan itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.
"Adalah Mendagri (Jenderal Amir Mahmud) yang bicara pertama kali, (bahwa) dengan semakin populernya Jenderal Jusuf selaku Menhankam/Pangab, maka diduga ada 'ambisi-ambisi tertentu Jenderal Jusuf yang perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan."
"Tiba-tiba, Jenderal Jusuf menggebrak meja dengan tangannya. Dengan suara keras, dia berkata; Bohong! Itu tidak benar semua. Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden."
"Saya ini orang Bugis. Jadi, saya tak tahu arti kata kemanuggulangan yang bahasa Jawa itu. Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," tulis Salim Said.
Gebrakan meja Jenderal M Jusuf mengejutkan semua yang hadir.
Soeharto langsung membubarkan pertemuan yang baru beberapa menit berlangsung di kediaman pribadinya itu.
Sejak itu, hubungan Jenderal M Jusuf dengan Soeharto dikabarkan mulai dingin.
Jenderal M Jusuf jarang mengikuti sidang kabinet yang dipimpin Soeharto di Bina Graha.
Baca: 11 Tanda Anda Memiliki EQ Lemah, Satu Diantaranya Sering Buat Kesalahan yang Sama
Jenderal M Jusuf kemudian digeser oleh Soeharto menjadi Kepala Badan Pemeriksa Keuangan.
Setelah itu, sang jenderal memilih pulang kampung ke Makassar dan mengurusi masalah agama.
Jenderal M Jusuf meninggal 8 September 2004.
2 Jenderal TNI ini 'Legowo' Saat Ditilang Polisi
Ada kisah unik saat 2 aparat Indonesia, TNI dan Polri bersinggungan saat menjalankan tugasnya
Satu diantaranya dialami oleh 2 jenderal TNI, Mayor Jenderal Bambang Sugeng dan Mayor Jenderal Poniman yang sempat kena tilang polisi