Mapolres Lampung Selatan Terbakar
Ruang Kerjanya Ludes Dilalap Api, Hanya Ini Benda Milik Kapolres Lampung Selatan yang Selamat
Ruang Kerjanya Ludes Dilalap Api, Hanya Ini Benda Milik Kapolres Lampung Selatan yang Selamat
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Ruang Kerjanya Ludes Dilalap Api, Hanya Ini Benda Milik Kapolres Lampung Selatan yang Selamat
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Kebakaran hebat yang melanda Mapolres Lampung Selatan pada Kamis, 2 Mei 2019 siang meluluhlantakkan hampir seluruh ruangan.
Tak terkecuali ruangan dua pejabat tertinggi, yakni Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan dan Wakapolres Kompol Listiyono Dwi Nugroho.
Kejadian tersebut membuat seluruh anggota dan staff pegawai di Mapolres berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan mengatakan, saat kebakaran terjadi, ia baru selesai mengikuti kegiatan sosialisasi yang diadakan Tipiter Bareskrim Mabes Polri terkait penggunaan anjing pelacak.
Kegiatan itu berlangsung di aula belakang Mapolres Lamsel.
Sesaat kemudian, Syarhan kembali ke ruang kerjanya.
Karena sedang berpuasa sunah, Syarhan meminta Wakapolres Kompol Listiyono Dwi Nugroho untuk menggantikannya.
Syarhan pun menyelesaikan sejumlah berkas yang perlu ditandatanganinya.
“Saya sedang menandatangani beberapa surat, tiba-tiba sespri (asisten pribadi) saya masuk dan melaporkan ada kebakaran di ruangan perencanaan,” kata Syarhan, Jumat, 3 Mei 2019.
• Kisah Heroik Anggota Polres Lampung Selatan Terobos Api demi Evakuasi Puluhan Tahanan
• UPDATE - Pasca Kebakaran Mapolres Lampung Selatan, Ratusan Proyektil Masih Utuh
Syarhan segera keluar ruangan.
Ia kaget saat mendapati asap telah mengepul dari ruang bagian perencanaan yang juga ruangan kepala seksi umum.
Api merembet dengan cepat ke bagian atap kantor.
Asap hitam pun mengepung Mapolres Lampung Selatan.
Khawatir dengan keselamatan anak buahnya, Syarhan pun segera menginstruksikan seluruh anggota dan stafnya untuk keluar ruangan.
Tak lupa, Syarhan juga meminta anggotanya untuk segera mengevakuasi para tahanan.
Pada saat itu, Syarhan nyaris tak bisa berbuat banyak menyaksikan api terus membesar dan melalap semua yang ada di hadapannya.
Namun, Syarhan baru tersadar ruang kerjanya ternyata tak luput dari amukan si jago merah.
Ia pun segera masuk ke ruang kerjanya guna menyelamatkan beberapa barang dan dokumen penting.
Namun, apa daya. Hanya sebuah pena yang biasa digunakannya untuk menandatangani dokumen yang bisa diselamatkan dari ruang kerjanya.
Sementara semua barang dan dokumen di ruang kerjanya hangus tak tersisa.
“Saya tadinya sudah mau masuk. Tetapi atap ruangan lobi ambruk. Saya tidak jadi masuk. Saya tidak jadi masuk karena api terus membesar. Saya cuma sempat membawa satu pulpen,” kata mantan Kapolres Pesawaran itu.
• Berita Lampung Terpopuler Kamis, 2 Mei 2019 - Mapolres Lamsel Terbakar Hingga Kabar Duka Asmirandah
• AKBP Syarhan Kisahkan Detik-detik Api Melalap Mapolres Lampung Selatan
Meski sedang menjalankan ibadah puasa sunah, Syarhan pun terjun langsung bahu-membahu bersama anggotanya dan petugas damkar untuk memadamkan api.
Kebakaran pada Kamis kemarin menghabiskan seluruh bangunan utama Mapolres Lampung Selatan.
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Puluhan tahanan juga dapat dievakuasi ke tempat yang aman.
Meski demikian, banyak dokumen dan barang bukti yang ikut terbakar.
Saat ini pelayanan Polres Lampung Selatan untuk sementara pindah ke Wisma Atlet dan GOR Way Handak.
Meski sedang tertimpa musibah, Syarhan meminta anggotanya tetap semangat.
Ia mengimbau semua anggotanya tidak larut dalam kesedihan.
Meski menempati kantor sementara, kata Syarhan, pelayanan kepada masyarakat tetap harus berjalan.
“Saya memberikan semangat kepada para anggota. Tidak apa-apa kita saat ini berkantor di kantor sementara. Tidak harus sedih. Kita tetap harus memberikan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.
Bagi Syarhan, pengalaman menempati kantor sementara sudah pernah dirasakan saat menjabat Kapolres Pesawaran.
Saat itu ia berkantor di Mapolsek Gedong Tataan dengan jumlah anggota hanya 70 orang. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)