Hasil Penelitian Sering Makan Malam Dua Jam Sebelum Tidur, Berisiko Kematian Dini

Hasil riset melewatkan makan malam dalam waktu dua jam sebelum tidur, berisiko 4-5 kali lebih mungkin mengalami kematian dini.

Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
Thinkstock/BananaStock
Ilustrasi Makan malam 

Meskipun temuan ini diamati pada pasien setelah serangan jantung, penelitian sebelumnya telah membuktikan, risiko penyakit jantung bisa juga terjadi pada orang yang tampaknya sehat.

Faktanya, sebuah penelitian 2017 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menemukan, orang yang melewatkan sarapan pagi lebih berpotensi mengalami aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah yang dapat meningkatkan peluang terkena serangan jantung.

Berdasarkan temuan penelitian ini, Minicucci merekomendasikan pasien makan malam setidaknya dua jam sebelum tidur, dan sarapan dengan menu yang mengeyangkan.

Menu sehat dan mengenyangkan dapat dipilih misalnya produk susu yang kaya protein.

Sarapan sangat penting, terutama saat kita akan berolahraga di pagi hari, karena protein sebelum berolahraga dapat meningkatkan daya tahan.

Kita juga bisa memilih menu sarapan yang mengandung karbohidrat seperti roti gandum, sereal dan buah-buahan utuh.

Konsumsilah sarapan sekitar 15-35 persen dari total asupan kalori harian. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya di Balik Kebiasaan "Skip" Sarapan dan Makan Larut Malam",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved