Tak Pernah Menang Pilpres, Wiranto Curhat Soal Kekalahan dan Kesenangan

Menteri Koordinator Bidang politik hukum dan Keamanan Wiranto menceritakan isi hatinya terkait pilihan presiden (Pilpres).

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Ilustrasi - Wiranto. Tak Pernah Menang Pilpres, Wiranto Curhat Soal Kekalahan dan Kesenangan. 

Meskipun sempat ada penundaan rekapitulasi suara hasil Pilpres 2019 selama sehari, KPU optimistis dapat menyelasaikan proses rekapitulasi nasional dengan tepat waktu.

"Tetap optimis, kita akan menyelesaikan proses rekap ini sampai tanggal 22," kata Komisioner KPU RI, Ilham Saputra, dikutip TribuPalu.com dari Wartakotalive.com.

Demi Diskualifikasi Jokowi-Amin, Pendukung Prabowo-Sandi Siap Demo Tiga Hari

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Siti Hediati Hariyadi atau yang karib disapa Titiek Soeharto mengatakan, pihaknya akan menggelar demonstrasi damai pada tanggal 20, 21, dan 22 Mei 2019.

Aksi unjuk rasa tersebut untuk memprotes penyelenggaraan Pemilu 2019 yang dinilai penuh kecurangan.

"Tentu kita akan kelihatannya demo damai tanpa kekerasan, mungkin kita duduk aja, selama ini kita kaya dicuekin aja nih kita sudah teriak-teriak pemilu curang DPT ganda, DPT bermasalah, yang meninggal (KPPS) begitu banyak, kita sudah menyuarakan itu tapi kok kayanya dicuekin aja," kata Titiek Soeharto seusai menghadiri deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, di Jalan Proklamasi, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

"Nah, ini bentuk dari protes kita, kita nanti akan melakukan demo damai," ujar Titiek Soeharto.

Menurut Titiek, aksi unjuk rasa nanti akan melibatkan banyak massa.

Hanya saja, putri presiden Soeharto tersebut tidak menyebutkan estimasi massa yang akan hadir.

Adapun, tempat unjuk rasa akan tersebar di sejumlah titik.

Satu di antaranya Bundaran Hotel Indonesia.

"Tidak seperti 212 (jumlahnya), tapi cukup banyaklah kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI, seratus sekian ribu polisi, Insha Allah massa kita lebih dari itu," katanya.

Politikus Partai Berkarya itu memastikan bahwa aksi akan dilakukan dengan damai.

Terkecuali bila aparat keamanan bertindak represif.

"Insyaallah damai, ya kita pasti damai kecuali kalau disana kita ditimpuki gas, ditembaki gas air mata, kita rakyat yang ingin memperjuangkan tapi kita ditembak-tembaki tapi dizalimi, nah itu tentunya rakyat yang akan bicara sendiri," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved