Aksi 22 Mei Berakhir Rusuh, 6 Orang Tewas dan 200 Orang Luka. Polisi Ungkap Skenario Penembak Jitu!
Dua Calon Presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sama-sama meminta masyarakat menjaga persatuan bangsa.
Jokowi menyebutkan, ia membuka diri kepada siapapun untuk bekerja sama membangun Indonesia.
Namun, ia juga akan menindak tegas pada siapapun yang menganggu keamanan dan proses demokrasi, terutama perusuh.
Ia menambahkan, tidak akan memberikan ruang bagi para perusuh dan akan menindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Tidak ada pilihan. TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," katanya.
Jokowi juga mengungkapkan saat ini situasi masih terkendali dan meminta masyarakat supaya tak perlu khawatir.
Di akhir pidatonya, Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk merajut kembali persatuan. "Karena Indonesia adalah rumah kita bersama," tutupnya.
• Siapa Budiono yang Ditangkap Polisi Terkait Aksi 22 Mei 2019?
Tanpa Kekerasan
Sementara Prabowo Subianto mengawali pidatonya dengan mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya enam korban akibat kerusuhan yang terjadi di sekitar gedung Bawaslu pada Selasa malam hingga Rabu dini hari.
Prabowo lalu mengimbau pada semua masyarakat, terutama pendukungnya, untuk menempuh jalur konstitusional yang berakhlak, damai, dan tanpa kekerasan.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, pihak kepolisian, TNI untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik," kata Prabowo.
Ia juga mengimbau pejabat publik, tokoh agama, hingga netizen, untuk menghindari kekarasan fisik dan menghindari kekerasan verbal yang dapat memprovokasi.
"Saya tegaskan pada yang masih mendengar saya, pendukung saya, sekali saya tegaskan hindari kekerasan fisik. Berlakulah sopan dan santun. Hormatilah pejabat penegak hukum dan jangan sekali-sekali melakukan kekerasan," katanya.
"Memang berat. Saya memahami. Tapi, saya tegaskan kembali, seandainya salah paham anda dipukul, jangan melawan. Memang berat, tapi ini harus kita lakukan, apapun terjadi demi bangsa demi seluruh umat agama. Hindari kekarasan," tegas Prabowo.
• Polisi Kantongi Rekaman Pertemuan yang Rencanakan Aksi Kerusuhan di Jakarta 22 Mei 2019
Skenario Martir Sniper
Terkait aksi rusuh ini dan adanya korban jiwa, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap adanya skenario rencana jahat penembak jitu (sniper) ingin mengacaukan situasi aksi 22 Mei.